Blog

Dampak Kebijakan Hawkish Federal Reserve Terhadap Harga Emas: Potensi Penurunan Lebih Lanjut

02:19 22 September in Gold
0 Comments
0

PT EQUITYWORLD FUTURES – Pasar logam mulia menghadapi tantangan signifikan ketika harga emas mencapai level terendah dalam satu minggu pada hari Kamis, 22 September 2023, menyusul sikap Federal Reserve yang semakin hawkish. Bank sentral ini telah berjanji untuk menaikkan suku bunga hingga inflasi tahunan kembali ke target 2%, sebuah janji yang para pengamat pasar percayai dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada logam mulia.

Perhatian: Pasar Emas Dalam Kekacauan

EQUITYWORLD FUTURES – Harga emas berjangka, khususnya yang paling aktif di Comex New York untuk Desember, berakhir turun sebesar 1,32%, ditutup pada $1.941,05 per ons, seperti yang dilaporkan oleh Investing.com. Sementara itu, harga emas spot ditutup pada $1.921,49, mengalami penurunan sebesar 0,42% pada hari yang sama.

Harga emas spot mencapai puncaknya pada $1.947,80 pada hari Rabu, hampir berhasil menembus level resistance pada $1.950. Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com, mengomentari, “Sekali lagi, $1.950 terbukti menjadi ambang batas penting bagi harga emas spot. Jika harga emas spot mampu bertahan di atas $1.950, hal ini akan membuka potensi kenaikan hingga $1.980. Namun, jika turun di bawah $1.924, para penjual mungkin akan mencoba menurunkan harga emas hingga $1.900 dan akhirnya $1.885.”

Minat: Faktor-faktor di Balik Penurunan Harga Emas

PT EQUITY – Penurunan harga emas dapat diatribusikan kepada beberapa faktor kunci. Pertama, imbal hasil obligasi AS 10 tahun mencapai puncak intraday pada 4,495%, level tertinggi sejak tahun 2007, menandakan terjadinya penjualan tajam di pasar obligasi. Secara bersamaan, Indeks Dolar AS mencapai level tertinggi dalam enam bulan, membatasi pembelian komoditas yang dihargai dalam dolar oleh pemegang mata uang lainnya.

Ed Moya, seorang analis di platform perdagangan online OANDA, menyatakan, “Emas tetap menjadi ‘kriptonit’ bagi The Fed yang hawkish, yang telah memicu penjualan di pasar obligasi.”

Keinginan: Apa yang Menanti Emas

EQUITY WORLD FUTURES – Proyeksi The Fed terhadap kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi hingga akhir tahun ini juga telah berkontribusi pada lonjakan imbal hasil dan kekuatan dolar AS. Perlu dicatat bahwa bank sentral memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga selama bulan September dalam pertemuan kebijakan lokalnya.

Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, menekankan, “Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan. Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada pertemuan ini tidak mengindikasikan apakah kami telah atau belum mencapai posisi kebijakan moneter yang kami cari.”

Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Februari 2022 dan Juli 2023, menambahkan total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25%. Bank sentral ini telah memproyeksikan bahwa suku bunga AS akan tetap berada dalam kisaran 5,1% hingga 2024.

Ed Moya menambahkan, “Akhir dari periode pengetatan kebijakan telah tiba untuk Eropa, tetapi prospek kenaikan suku bunga yang lebih lama berarti para investor akan terus meningkatkan eksposur mereka pada pendapatan tetap. Emas mungkin akan mengalami pelemahan terakhir di sini karena pertumbuhan AS yang luar biasa akan membuat imbal hasil cenderung lebih tinggi. Puncak imbal hasil Treasury hampir tiba, tetapi selama risiko resesi belum menjadi dasar bagi AS, emas kemungkinan akan sulit untuk mencapai stabilitas.”

Aksi: Dilema Investor Emas

EWF – Sebagai kesimpulan, pasar emas menghadapi periode yang menantang ketika Federal Reserve mempertahankan sikap hawkishnya terhadap suku bunga. Penjualan terbaru di pasar obligasi, ditambah dengan kekuatan dolar AS, telah memberikan tekanan pada harga emas. Meskipun logam mulia ini mungkin menemui dukungan pada beberapa level harga tertentu, prospek secara keseluruhan menunjukkan bahwa emas mungkin akan terus menghadapi hambatan dalam jangka pendek.

Para investor di pasar emas perlu memantau perkembangan ekonomi, keputusan suku bunga, dan data inflasi dengan cermat untuk membuat keputusan yang terinformasi mengenai kepemilikan emas mereka. Seiring dengan terus berkembangnya kebijakan Federal Reserve, jalur emas tetap tidak pasti, menjadikannya aset yang krusial untuk diawasi dalam beberapa bulan mendatang

No Comments

Post a Comment