Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Dampak Kenaikan Yields Obligasi dan Penguatan Dolar Terhadap Harga Emas

01:49 27 September in Gold
0 Comments
0

PT. EQUITYWORLD FUTURES – Terkembali lagi ke sorotan dunia logam mulia, harga emas mengalami perjalanan yang penuh gejolak pada Selasa, 27 September. Harga emas spot sebentar turun di bawah level $1.900 sebelum memperoleh kembali pijakan mereka, semua berkat kebangkitan dolar AS dan kenaikan suku bunga obligasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor yang memengaruhi harga emas dan apa yang dapat diharapkan oleh para investor dalam waktu dekat.

Perhatian: Perjalanan Emas yang Tumultuous

EQUITYWORLD FUTURES – Hari dimulai dengan harga emas kehilangan cengkeramannya pada level $1.900, karena dolar AS dan kenaikan suku bunga obligasi memberikan tekanan signifikan pada logam mulia ini. Kontrak emas berjangka paling aktif di Comex New York untuk pengiriman bulan Desember mencatat penurunan sebesar 0,89%, ditutup pada $1.919,35 per ons selama sesi Selasa. Titik terendah sesi untuk emas Desember adalah $1.919,35 per ons.

Harga emas spot pun tidak mengalami perubahan yang lebih baik, turun sebesar 0,73% menjadi $1.901,60 per ons pada akhir Selasa. Harga emas spot, yang ditentukan oleh perdagangan real-time emas fisik, sangat diperhatikan oleh banyak trader dan investor. Mereka mencapai titik terendah mereka pada $1.899,21 per ons, melampaui level support kritis $1.900.

Craig Erlam, seorang analis di platform perdagangan online OANDA, mengomentari perkembangan ini dengan mengatakan, “Pergerakan di bawah $1.900 bisa menjadi pergerakan yang sangat bearish, dan level terendah Agustus akan dipantau dengan cermat. Kita mungkin akan melihat konsolidasi lebih lanjut, dan kita telah melihat beberapa dukungan hari ini di sekitar $1.900, tetapi tampaknya masih rentan.”

Penting untuk dicatat bahwa harga emas spot sempat jatuh hingga $1.884,35 pada bulan Agustus, yang lebih menunjukkan tekanan yang berlanjut pada logam mulia ini.

Minat: Koneksi Antara Yield dan Dolar

EQUITY WORLD FUTURES – Penurunan harga emas bulan ini dapat diatribusikan kepada dampak bersama dari kenaikan suku bunga obligasi, khususnya obligasi 10 tahun, dan penguatan dolar AS. Pada hari Selasa, yield melonjak ke level tertinggi dalam 16 tahun, mencapai puncak yang tidak pernah terlihat sejak Juli 2007.

Secara bersamaan, Indeks Dolar (DXY) mencapai level yang tidak pernah terlihat sejak November 2022. Dolar yang lebih kuat umumnya membuat pemegang mata uang lain enggan untuk membeli dolar.

Investor yang mencari alternatif untuk emas telah memusatkan perhatian mereka pada aset lain, karena Federal Reserve baru-baru ini memproyeksikan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi hingga akhir tahun, meskipun mempertahankan suku bunga pada bulan September dalam pertemuan kebijakan terakhir mereka pada hari Rabu.

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan dalam konferensi pers pekan lalu bahwa inflasi yang dipicu oleh sektor energi adalah salah satu keprihatinan utama bank sentral. Dia mengatakan, “Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan. Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada pertemuan ini tidak berarti kami telah memutuskan apakah kami telah mencapai sikap kebijakan moneter yang kami cari.”

Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Februari 2022 dan Juli 2023, menambahkan total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25%.

Para ekonom khawatir bahwa sikap hawkish baru dari Federal Reserve dapat meredam pertumbuhan global, meskipun juga ada konsensus bahwa harga minyak perlu dikendalikan jika Federal Reserve ingin mencapai target inflasi tahunan sebesar 2%.

Keinginan: Apa yang Menanti Emas ke Depan?

PT EQUITY – Mengingat lanskap ekonomi saat ini, sangat penting bagi para investor untuk memantau dengan cermat perkembangan situasi di pasar logam mulia. Permainan tarik-menarik antara kenaikan yield dan penguatan dolar di satu sisi, serta tekanan inflasi di sisi lain, menciptakan ketidakpastian yang signifikan.

Sementara Federal Reserve terus berjuang untuk menentukan sikap kebijakan moneter yang tepat, masa depan emas tetap tidak pasti. Meskipun telah menjadi lindung nilai yang dapat diandalkan terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, peristiwa terbaru menunjukkan bahwa emas mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar dalam beberapa bulan ke depan.

Tindakan: Strategi Investasi yang Bijak

EWF – Bagi para investor yang tertarik pada emas, sangat penting untuk mengadopsi pendekatan yang berhati-hati di tengah dinamika yang berubah dengan cepat ini. Diversifikasi portofolio melampaui logam mulia dan memantau dengan cermat indikator ekonomi serta keputusan bank sentral akan menjadi kunci.

Saat situasi terus berkembang, berkonsultasi dengan ahli keuangan dan tetap terinformasi melalui sumber-sumber terpercaya akan membantu para investor membuat keputusan yang berdasarkan informasi yang baik. Ingatlah bahwa pasar logam mulia dapat sangat fluktuatif, dan memiliki strategi yang terencana dengan baik adalah kunci untuk berhasil menghadapi masa-masa sulit ini.

Sebagai kesimpulan, fluktuasi harga emas yang terbaru menyoroti interaksi kompleks antara yield obligasi, dolar AS, dan tekanan inflasi. Meskipun jalan ke depan bagi emas tetap tidak pasti, pendekatan investasi yang bijak dan diversifikasi merupakan hal penting untuk mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang di masa-masa yang penuh tantangan ini.

No Comments

Post a Comment