Blog

Emas Masih Naik; Perang Timteng Tandai Perubahan Hati-Hati & Rally Terukur

04:47 11 October in Gold
0 Comments
0

Dunia logam mulia berada dalam situasi perubahan saat emas terus naik. Di tengah konflik Israel-Hamas, rally dalam aset tempat perlindungan tetap siap untuk menjawab pertanyaan penting – seberapa jauh dampak krisis ini akan memengaruhi minyak dan pasar global lainnya? Analis meyakini jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan jalannya emas dalam beberapa hari ke depan.

Perhatian: Pasar emas menyaksikan lonjakan signifikan, dengan harga naik di atas level pertengahan $1.800 pada hari Senin, 9 Oktober, ketika konflik Israel-Hamas terungkap. Kontrak emas paling aktif di Comex New York untuk pengiriman Desember naik 0,76% menjadi $1.876,35 per ons setelah mencapai level tertinggi sesi di $1.877,20. Demikian pula, harga emas spot, yang closely monitored oleh banyak trader, juga mengalami kenaikan sebesar 0,79%, mencapai $1.862,63 per ons dengan level tertinggi sesi sebesar $1.863,54.

Namun, pekan lalu, emas mencapai level terendah selama tujuh bulan, dengan harga emas berjangka turun ke $1.859,55, sementara harga emas spot turun ke $1.810,47. Latar belakang yang penuh gejolak ini menggarisbawahi perlunya analisis cermat terhadap pergerakan logam berharga ini.

Minat: Di tengah krisis Timur Tengah yang terus berlanjut, analisis pasar teknis menunjukkan bahwa pemulihan pasar emas terukur dan stabil. Sunil Kumar Dixit, Kepala Strategi Teknikal di SKCharting.com, mencatat bahwa emas telah berhasil menjaga stabilitas di atas kisaran $1.850-$1.855 dan tampaknya tidak terburu-buru untuk menutup celah yang tersisa di $1.832. Dia menambahkan, “Dukungan terdekat terlihat di $1.845, dan jika tembus, bisa memicu koreksi menuju celah di $1.832. Break berkelanjutan di atas $1.858 akan menempatkan emas pada dorongan momentum menuju kaki naik berikutnya di $1.880.”

Pada hari Senin, ketika roket-raket Hamas terus mengguyur Tel Aviv, kota terbesar di Israel, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk “mengubah Timur Tengah” dengan kampanye militer Israel melawan kelompok militan Palestina, para trader di pasar minyak dan emas dengan hati-hati mengevaluasi dampak langsung dari krisis ini terhadap kedua aset tersebut.

Keinginan: Semua mata tertuju pada pasokan minyak Iran, yang menjadi fokus utama pasar. Iran bukan hanya pengekspor minyak terbesar kelima di dunia, tetapi juga pendukung teguh perjuangan Palestina dan seringkali menjadi pemicu konflik di Timur Tengah. Iran secara luas diyakini sebagai pendukung diam-diam Hamas, klaim yang semakin terbukti oleh seorang penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang secara terbuka menyatakan bahwa Teheran mendukung operasi-operasi terhadap Israel. Operasi-operasi ini telah dilaporkan menyebabkan kematian sekitar 1.300 orang dan penculikan puluhan warga Israel oleh militan Hamas.

John Kilduff, seorang mitra di hedge fund New York Again Capital, yang telah menghabiskan dua dekade menganalisis dampak perselisihan geopolitik di Timur Tengah terhadap minyak, menyamakan krisis ini dengan “reset” yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang berharap adanya perubahan signifikan pada kedua aset setelah awal Oktober yang kurang menggembirakan. Besarnya kenaikan akibat krisis ini, terutama pada harga minyak, akan tergantung pada sejauh mana pengaruhnya terhadap produksi dan ekspor minyak. Pertanyaan kunci berkaitan dengan volume barel yang terlibat dan bagaimana tekanan tambahan ini memengaruhi pasokan minyak global yang telah tertekan karena pemangkasan produksi OPEC+.

Kilduff menambahkan, “Meskipun ada nilai kejutan langsung yang sangat besar, serta daya tahan dan elastisitas dalam krisis ini, yang menjadi masalah pada akhirnya adalah dampak aktualnya pada pasokan minyak, bukan yang tersirat. Apakah Iran tidak diragukan lagi merupakan sponsor dari serangan ini, dan jika ya, apakah perang yang dijanjikan oleh Israel akan berakhir dengan melemahkan pengiriman minyak Iran? Juga, akankah AS, setelah sekian lama tidak menerapkan sanksi terhadap minyak Iran, akan juga melipatgandakannya? Jika hal-hal ini tidak terjadi, harga minyak bisa kembali turun. Dan tanpa panasnya harga minyak yang tinggi, emas mungkin akan mengalami kesulitan untuk mencapai level tertinggi baru, terlepas dari risiko premium geopolitik yang seharusnya merefleksikannya.”

Tindakan: Saat ini, kontrak berjangka emas menguat sebesar 0,71% menjadi $1.877,45 per ons, dan harga emas spot naik sebesar 0,12% menjadi $1.863,78 per ons pada pukul 07:15 WIB pada hari Selasa, 10 Oktober, menurut data dari Investing.com. Situasi tetap berubah, dan para investor harus bersikap hati-hati sambil memantau perkembangan di Timur Tengah dan potensi dampaknya pada pasar emas dan minyak.

Sebagai kesimpulan, dunia memperhatikan dengan cermat ketika konflik Israel-Hamas terungkap, dan dampaknya merambat ke pasar logam berharga dan minyak. Nasib emas tetap tidak pasti, bergantung pada sejauh

No Comments

Post a Comment