Emas Mempertahankan Penurunannya yang Didorong Oleh Memudarnya Risiko Perang
PT. EQUITYWORLD FUTURES – Emas, logam mulia yang selama ini menjadi tempat perlindungan saat gejolak ekonomi dan politik, kini menghadapi tantangan tersendiri. Harga emas stabil di pasar Asia setelah mengalami penurunan terbesar dalam sebulan terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan imbal hasil obligasi dan memudarnya premi risiko perang.
Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada awal Oktober, emas telah menjadi primadona bagi para investor yang mencari aset safe haven. Harganya melonjak hingga melebihi $2.000 per ons pada hari Jumat karena data AS mendukung perkiraan penurunan suku bunga Federal Reserve tahun depan. Namun, sejak saat itu, harga emas mengalami sedikit kenaikan, menandakan hilangnya premi risiko perang yang selama ini mendorong kenaikan harga emas.
Pada hari Senin, harga emas turun sebesar 0,7%, yang juga dibantu oleh peningkatan imbal hasil Treasury. Kenaikan imbal hasil ini biasanya berdampak negatif bagi emas, yang tidak memberikan bunga kepada pemiliknya.
Harga emas di pasar spot turun sebanyak 0,1% menjadi $1,975.75 per ons pada pukul 9:02 pagi di Singapura. Sementara itu, Indeks Bloomberg Dollar Spot naik sebesar 0,1%. Emas bukan satu-satunya logam yang mengalami penurunan; perak, platinum, dan paladium juga melemah.
— Sumber: Bloomberg
Dampak dari Kenaikan Imbal Hasil Treasury
Kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS telah menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga emas belakangan ini. Imbal hasil yang meningkat cenderung menarik investor ke pasar obligasi yang memberikan keuntungan, sehingga aliran dana keluar dari aset safe haven seperti emas.
Selain itu, emas tidak memberikan pendapatan bunga, sehingga ketika suku bunga naik, peluang investasi di aset lain yang memberikan bunga lebih menarik bagi investor. Kenaikan suku bunga memicu kenaikan imbal hasil obligasi, sehingga harga emas cenderung terpukul.
Emas dan Spekulasi Terkait Federal Reserve
Pada akhir pekan sebelumnya, emas sempat menguat hingga melampaui $2.000 per ons. Hal ini dipicu oleh data AS yang mengindikasikan bahwa Federal Reserve mungkin akan menurunkan suku bunga tahun depan. Investor mulai mengajukan perkiraan mereka terkait kebijakan moneter the Fed, yang dapat memengaruhi nilai dolar dan harga emas.
Namun, sejak saat itu, emas tidak mampu mempertahankan kenaikan signifikan tersebut. Kemungkinan besar, pasar telah mulai mengabaikan perkiraan yang lebih dovish dari Federal Reserve, yang menyiratkan potensi penurunan suku bunga, sehingga hilangnya premi risiko perang menjadi faktor utama yang menekan harga emas.
Kesimpulan
Harga emas saat ini tengah berjuang untuk mempertahankan kenaikannya yang sebelumnya didorong oleh premi risiko perang. Kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS dan kurangnya keuntungan yang signifikan sejak reli terakhir menunjukkan bahwa investor mungkin lebih fokus pada perkiraan Federal Reserve dan faktor ekonomi lainnya.
Emas tetap menjadi aset yang menarik bagi sebagian besar investor yang mencari perlindungan dan diversifikasi portofolio mereka. Meskipun terjadi fluktuasi harga, emas akan terus menjadi perhatian dalam dunia investasi.
Di masa mendatang, perkembangan suku bunga Federal Reserve, data ekonomi AS, dan perkembangan geopolitik akan menjadi faktor-faktor penting yang memengaruhi harga emas. Bagi para investor, tetap waspada dan terinformasi adalah kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
SUMBER EWF-PRO NEWS PORTAL 2023,
No Comments