
Lonjakan Emas: Didorong oleh Melemahnya Dolar dan Antisipasi Jeda Fed
Kilauan kenaikan emas terus berlanjut saat mencapai puncak enam bulan pada Selasa (28/11), didorong oleh pelemahan dolar dan antisipasi jeda pengetatan moneter Federal Reserve. Logam mulia ini dengan percaya diri melintasi ambang kunci $2.000 per ons.
Menurut Reuters pada Selasa pagi, emas kemungkinan akan diperdagangkan sekitar $2.000 untuk sementara waktu, menunggu informasi lebih lanjut dari Federal Reserve mengenai rencana suku bunganya, seperti yang diungkapkan oleh Bob Haberkorn, seorang ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Pada pukul 07:06 WIB pada Selasa (28/11) pagi, emas spot telah naik sebesar 0,15% menjadi $2.017,40 per ons, mengikuti kenaikan 0,64% dalam sesi Senin, mencapai level tertinggi sejak 16 Mei. Emas berjangka juga mengalami kenaikan sebesar 0,11% menjadi $2.016,65 per ons, ditutup dengan kenaikan 0,63%.
Indeks dolar AS bergerak di dekat level terendah tiga bulan, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain. Indeks dolar AS ditutup turun 0,18% menjadi 103,120.
Bob Haberkorn menyarankan, “Emas akan diperdagangkan lebih tinggi jika mereka tidak jadi menaikkan suku bunga untuk saat ini.”
Para pedagang secara luas memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember, dengan peluang pelonjakan kebijakan sekitar 50-50 pada bulan Mei tahun depan, seperti yang ditunjukkan oleh Alat FedWatch CME. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memiliki aset tanpa bunga, sering kali meningkatkan harga emas.
Perhatian investor akan beralih ke angka PDB kuartal ketiga AS pada hari Rabu dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan dirilis hari Kamis, yang merupakan pengukur inflasi yang lebih disukai oleh The Fed.
Perak sempat melonjak sebesar 1,3% ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan terakhir di $24,62 per ons. Namun, platinum mengalami penurunan sebesar 1,3% menjadi $918,51, dan palladium mengalami penurunan sebesar 0,2% menjadi $1.071,32.
Laporan ini sebelumnya telah diterbitkan oleh Reuters.
Bagian Komentar:
1. Jahar Fahlani (32 menit yang lalu): Gas bulish
- Balas (0)
- Laporkan (0)
2. Dony Xsel (15 menit yang lalu): Sampek 2060
- Balas (0)
- Laporkan (0)
Artikel Terkait:
- Harga Emas Naik Tembus 2.000, Minggu Padat Data Timbulkan Kewaspadaan
- Ambar Warrick | 27/11/2023
- Futures Emas Lebih Tinggi pada Masa Dagang Eropa
- Investing.com | 27/11/2023
- Harga Minyak Turun dengan Fokus OPEC+ dan Data Ekonomi
- Ambar Warrick | 27/11/2023
Kerangka Perhatian-Interest-Desire-Action: Membongkar Peluang Emas yang Mengkilap
Perhatian: Kilauan Kenaikan Emas Menjadi Pusat Perhatian
Dalam lanskap pasar keuangan yang selalu berubah, satu bintang bersinar terus memikat investor di seluruh dunia—emas. Pada Selasa, 28 November 2023, emas telah mencapai ketinggian yang mengesankan, mencapai puncak enam bulan. Apa yang mendorong kenaikan yang luar biasa ini? Dua faktor utama: dolar AS yang lesu dan antisipasi terhadap jeda pengetatan moneter Federal Reserve.
Interest: Membongkar Faktor-Faktor di Balik Kemenangan Emas
Keadaan melemahnya dolar AS memainkan peran kunci dalam kenaikan ini. Saat dolar bermain-main dengan level terendah tiga bulan, emas, yang dihargai dalam dolar, menjadi proposisi yang lebih menarik bagi pemegang mata uang lain. Indeks dolar AS ditutup turun 0,18%, berada di level 103,120—faktor yang memperkuat daya tarik emas.
Bob Haberkorn, seorang ahli strategi pasar berpengalaman di RJO Futures, memberikan wawasan tentang tarian rumit harga emas. Dia menyarankan bahwa lintasan saat ini dari emas, berada di sekitar level $2.000, bergantung pada rencana Federal Reserve mengenai suku bunga.
Desire: Prospek Emas di Tengah Lanskap yang Berubah
Pedagang berada di ujung kursi, menunggu keputusan Federal Reserve pada bulan Desember, dengan harapan mempertahankan suku bunga saat ini. Melihat ke depan untuk Mei tahun depan, ada peluang menarik 50-50 dari pelonggaran kebijakan, sebagaimana ditunjukkan oleh Alat FedWatch CME. Suku bunga yang lebih rendah, jika terwujud, dapat lebih menghidupkan api di bawah harga emas, mengurangi biaya peluang untuk memiliki aset tanpa bunga.
Action: Menavigasi Jalan ke Depan di Pasar yang Berkilau
Perhatian investor akan beralih ke indikator ekonomi penting dalam beberapa hari mendatang. Angka PDB kuartal ketiga AS pada hari Rabu dan rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Kamis—sebuah ukuran inflasi yang disukai oleh Federal Reserve—akan tanpa ragu mempengaruhi sentimen pasar.
Di ranah logam, perak sebentar mencuri sorotan, melonjak sebesar 1,3% ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan di $24,62 per ons. Sementara itu, platinum mengalami penurunan sebesar 1,3%, dan palladium mengalami penurunan sebesar 0,2%.
Saat saga emas terungkap, para investor dan pedagang disarankan untuk tetap memperhatikan perkembangan ini. Permainan kompleks antara kekuatan pasar, peristiwa geopolitik, dan indikator ekonomi tanpa ragu akan membentuk lintasan masa depan dari logam mulia ini.
No Comments