
Ancaman Mendekati pada Dolar AS: Peringatan Seorang Pemenang Nobel Ekonomi
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan La Repubblica, ekonom pemenang Hadiah Nobel, Robert Shiller, menyalakan alarm keras terkait potensi konsekuensi dari negara-negara Barat yang menyita aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Ukraina. Shiller, seorang profesor di Universitas Yale, meyakini bahwa tindakan semacam itu bisa membahayakan posisi Dolar Amerika Serikat (USD) sebagai mata uang cadangan dunia, mengirimkan gelombang kejut melalui sistem keuangan global.
Perhatian: Posisi Rentan dari USD
Shiller memulai dengan menyoroti posisi berisiko dari USD, menekankan perannya sebagai mata uang cadangan dunia. Dia berargumen bahwa setiap upaya oleh negara-negara Barat untuk menyita aset Rusia, yang saat ini dibekukan sebagai tanggapan terhadap konflik di Ukraina, dapat memiliki dampak yang parah. Menurut Shiller, tindakan ini dapat memberikan alasan bagi komunitas global untuk meragukan stabilitas dan kehandalan USD.
Minat: Ancaman terhadap Dominasi Dolar
Ekonom tersebut memperingatkan bahwa menargetkan aset Rusia membuka preseden berbahaya yang dapat mengikis kepercayaan pada USD. Shiller menyarankan bahwa negara-negara yang memiliki cadangan signifikan dalam dolar mungkin akan mempertimbangkan ulang strategi ini, khawatir bahwa mereka juga bisa menjadi target di masa depan. Dampak domino potensial ini, menurutnya, bisa mengarah pada pembongkaran infrastruktur keamanan yang melingkupi USD dan menandai langkah-langkah awal menuju dedolarisasi.
Shiller menunjukkan bahwa pergeseran global dalam kepercayaan mungkin tidak hanya terbatas pada Rusia tetapi bisa melibatkan negara-negara lain, khususnya yang mengalihkan tabungan mereka ke dolar. Ketakutan adalah bahwa jika AS melakukan tindakan seperti ini terhadap Rusia hari ini, mereka mungkin melakukan hal yang sama terhadap negara lain besok. Menurut pandangan Shiller, ini merupakan ancaman serius terhadap sistem ekonomi saat ini yang didominasi oleh USD.
Keinginan: Konsekuensi dari Penyitaan Aset
Ekonom pemenang Nobel tersebut membahas potensi dampak dari penyitaan aset Rusia. Dia menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan semacam itu bisa secara tidak sengaja mengkonfirmasi keyakinan pemimpin Rusia bahwa konflik di Ukraina adalah perang proksi. Secara paradoks, menurutnya, hal ini bisa berbalik melawan Amerika Serikat dan komunitas Barat secara keseluruhan.
Shiller menekankan bahwa situasi ini berpotensi menjadi “bencana bagi sistem ekonomi yang saat ini didominasi oleh dolar.” Konsekuensi dari tindakan tersebut, peringatannya, bisa bergema secara global, mempengaruhi tidak hanya lanskap ekonomi tetapi juga hubungan geopolitik.
Aksi: Memindahkan Fokus ke Fondasi Moral
Sebagai kesimpulan, Shiller menganjurkan pendekatan yang hati-hati, mendorong para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan implikasi moral dari menggunakan aset Rusia untuk membantu Ukraina. Dia berpendapat bahwa risiko dan variabel yang tidak diketahui terlalu besar untuk diabaikan. Alih-alih tergesa-gesa menyita aset, Shiller menyarankan respons yang lebih terukur yang mempertimbangkan konsekuensi lebih luas bagi ekonomi global.
Di tengah krisis saat ini, Shiller mendorong para pemimpin untuk memprioritaskan pertimbangan moral saat menavigasi medan yang kompleks dari keuangan internasional. Dengan melakukannya, menurutnya, komunitas global dapat menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan dan mempertahankan stabilitas USD sebagai mata uang cadangan dunia.
Secara keseluruhan, peringatan Shiller menjadi pengingat timely tentang keseimbangan delikat dalam keuangan internasional dan dampak mendalam yang keputusan geopolitik dapat miliki pada lanskap ekonomi global. Saat negara-negara berjuang dengan krisis yang sedang berlangsung, dunia menyaksikan dengan napas tertahan, menyadari implikasi mendalam yang tindakan hari ini bisa miliki pada masa depan USD dan ekonomi dunia.
No Comments