Blog

Dolar Tetap Stabil Dekat Tertinggi Satu Bulan; Pound Menguat Akibat Inflasi

00:15 18 January in Economy, Global
0 Comments
0

PT. EQUITYWORLD FUTURES – Dolar AS tetap stabil di level tertinggi satu bulan di tengah meningkatnya ketidakpastian mengenai pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, sementara poundsterling menguat setelah data inflasi meningkat.

Perhatian: Ketahanan Dolar dan Peningkatan Pound

Pada pukul 16.15 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,1% ke 103,247, tepat di bawah level 103,55 yang dicapai pada 13 Desember. Dolar mendapat dorongan setelah Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menyatakan bahwa meskipun penurunan suku bunga kemungkinan akan terjadi tahun ini, itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena ketahanan ekonomi AS yang terus berlanjut.

Ketidakpastian mengenai kapan The Fed akan memangkas suku bunga telah membantu dolar rebound tahun ini setelah terpukul keras pada akhir 2023, menyusul perubahan dovish The Fed dalam rapat FOMC bulan Desember. Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada bulan Maret telah menurun menjadi 62,2% dibandingkan dengan 76,9% pada sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool CME.

Minat: Poundsterling Menguat Akibat Kejutan Inflasi

Di Eropa, GBP/USD naik 0,2% menjadi 1,2657 setelah inflasi harga konsumen Inggris naik untuk pertama kalinya dalam 10 bulan pada Desember, meningkat menjadi 4,0% secara tahunan dari level terendah dua tahun terakhir yaitu 3,9% pada bulan November. Hal ini menyebabkan para trader mengurangi ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Bank of England dalam beberapa bulan mendatang, dengan inflasi terbukti lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya.

EUR/USD turun 0,1% menjadi 1,0868, mendekati level terendah satu bulan meskipun ada komentar hawkish dari sejumlah pengambil kebijakan European Central Bank mengenai perlunya menangani inflasi.

Keinginan: Pantauan Pasar pada Penjualan Ritel AS dan Inflasi Zona Euro

Data penjualan ritel AS yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu akan closely dimonitor untuk indikasi bahwa pengeluaran konsumen, pendorong utama pertumbuhan ekonomi, tetap tangguh menghadapi kenaikan suku bunga.

Di Zona Euro, inflasi konsumen diperkirakan akan dikonfirmasi pada 2,9% di bulan Desember, naik dari 2,4% pada bulan sebelumnya, membalikkan penurunan selama enam bulan berturut-turut.

Aksi: Mata Uang Asia Bereaksi terhadap Pertumbuhan China yang Mengecewakan

Di Asia, USD/CNY naik 0,1% menjadi 7,1969 karena yuan melemah setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi China sedikit di bawah perkiraan pada kuartal keempat. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa rebound pasca-COVID mendapatkan sedikit momentum selama setahun terakhir, dan menetapkan nada yang hati-hati untuk China pada tahun 2024.

USD/JPY diperdagangkan menguat 0,5% di 147,90, dengan yen melemah melampaui level 147 untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan setelah jatuh 1% dalam perdagangan sebelumnya. Yen juga tertekan oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of Japan akan mempertahankan kebijakan ultra-dovish ketika bertemu minggu depan, terutama setelah gempa bumi baru-baru ini.

Kesimpulan: Menanggapi Dinamika Pasar

Saat kita mengamati stabilitas Dolar AS dan kenaikan mengejutkan Poundsterling sehubungan dengan perkembangan inflasi, pasar global tetap waspada. Investor dengan cermat menantikan data penjualan ritel AS untuk wawasan lebih lanjut mengenai perilaku konsumen di tengah kenaikan suku bunga. Sementara itu, konfirmasi inflasi Zona Euro dan data pertumbuhan China yang mengecewakan telah memicu reaksi dalam mata uang Asia, menekankan keseimbangan delikat yang sedang dihadapi ekonomi global.

No Comments

Post a Comment