Blog

Mata Uang Asia Menguat di Tengah Perkiraan Penurunan Suku Bunga Fed

01:54 22 March in Economy, Global
0 Comments
0

PT. Equityworld futures – Mata uang Asia mayoritas mengalami kenaikan tajam pada hari Kamis (21/03), sementara dolar AS merosot dari level tertinggi dua minggu setelah komentar dari Federal Reserve yang mempertahankan ekspektasi penurunan suku bunga yang masih berlaku.

Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu dan tetap pada perkiraan pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini. Langkah ini, yang menjadi fokus utama Federal Reserve, meningkatkan minat terhadap aset-aset berimbal hasil tinggi dan berbasis risiko.

Sinyal hawkish dari beberapa negara Asia juga turut mendorong pasar mata uang regional.

USDJPY, pasangan mata uang yang mengindikasikan kesehatan ekonomi Jepang, turun dari level tertinggi empat bulan dalam tanggapan terhadap sinyal dari Federal Reserve dan kenaikan suku bunga Bank of Japan. Yen Jepang menguat tajam pada hari Kamis, dan pasangan USDJPY turun 0,5% dari level tertinggi empat bulan menjadi 150,53.

Potensi pemangkasan suku bunga AS dan kebijakan yang lebih hawkish dari Bank of Japan menjadi pertanda baik bagi yen, yang sebelumnya terpukul oleh kenaikan suku bunga AS selama tahun lalu.

Data Indeks Pembelian Manajer (PMI) untuk bulan Maret menunjukkan beberapa ketahanan dalam ekonomi Jepang, dengan aktivitas manufaktur turun kurang dari perkiraan, sementara sektor jasa terus tumbuh.

Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir minggu ini, dengan mengutip beberapa tanda kepercayaan dalam ekonomi Jepang. Para analis memperkirakan bahwa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank sentral akan sebagian besar didorong oleh kondisi ekonomi Jepang yang lebih baik.

Dolar Australia (AUDUSD) menguat pada hari Kamis, didorong oleh data tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan. Dolar Australia menunjukkan kinerja terbaik di Asia dengan pasangan AUDUSD melonjak 0,6%.

Kekuatan pasar tenaga kerja memberikan Ruang Bank Reserve Australia (RBA) lebih banyak fleksibilitas untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Gagasan ini membantu pelaku pasar untuk melihat sinyal yang kurang hawkish dari RBA dalam rapat awal minggu ini.

Indeks dolar dan indeks dolar berjangka turun tajam di perdagangan Asia pada hari Kamis, seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga paling cepat bulan Juni.

Pejabat Federal Reserve menyatakan bahwa bank sentral masih mempertimbangkan setidaknya pemangkasan suku bunga sebesar 75 bps tahun ini, sementara Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, juga menyatakan keyakinannya bahwa inflasi akan tetap berada di jalur menuju target tahunan bank sentral sebesar 2%.

Pelaku pasar saat ini memperkirakan ada lebih dari 70% kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps di bulan Juni, menurut alat pemantauan CME FedWatch.

Sentimen terhadap mata uang Asia menguat karena hal ini.

Pasangan USDKRW (won Korea Selatan) turun 0,3%, sementara USDSGD (dolar Singapura) turun 0,2%.

Pasangan USDINR (rupee India) stabil di sekitar 83,07, sedangkan USDCNY (yuan China) juga stabil di sekitar 7,1986.

Sentimen terhadap yuan (CNY) berkurang setelah para pejabat tinggi Bank Rakyat China mengisyaratkan bahwa mereka memiliki cukup ruang untuk memberlakukan lebih banyak pemangkasan suku bunga tahun ini.sumber investing.com

No Comments

Post a Comment