Blog

Harga Emas Melonjak untuk Hari Kedua Berturut-turut di Tengah Spekulasi Fed

00:37 13 May in Economy, Gold
0 Comments
0

PT. EQUITYWORLD FUTURES – Harga emas naik untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat sore (10/5), mendapatkan kembali kekuatan yang hilang akibat koreksi harga setelah logam mulia mencapai rekor tertinggi bulan lalu.

Minat: Harga emas untuk pengiriman Juni naik sebesar US$34,40 per ons menjadi US$2.374,70 per ons, masih di bawah rekor 19 April sebesar US$2.413,40 namun pulih dari level terendah bulan ini di US$2.302,90 pada 30 April.

Keinginan: Kenaikan ini terjadi di tengah harapan bahwa Federal Reserve akan mulai memotong suku bunga tahun ini, sehingga menurunkan biaya untuk memiliki emas. Klaim pengangguran awal AS yang lebih tinggi dari perkiraan yang dirilis pada hari Kamis telah memperkuat harapan bahwa bank sentral akan segera mengambil sikap yang lebih dovish, meskipun inflasi belum kembali ke target 2%.

Aksi: Meskipun dolar menguat, membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional, indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,04 poin menjadi 105,27. Namun, imbal hasil surat utang juga meningkat, menjadi bearish bagi emas karena tidak menawarkan bunga. Imbal hasil surat utang AS tenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,87%, naik 4,4 basis poin, sementara imbal hasil obligasi sepuluh tahun naik 4,2 basis poin menjadi 4,502%.

Analisis: Kenaikan harga emas mencerminkan interaksi faktor-faktor yang kompleks. Para pelaku pasar dengan cermat memantau sikap Federal Reserve terhadap suku bunga, yang menjadi kunci kinerja emas karena memengaruhi biaya kesempatan untuk memiliki aset non-bunga seperti emas. Peningkatan baru-baru ini dalam klaim pengangguran awal telah memicu spekulasi bahwa Fed mungkin mengadopsi kebijakan moneter yang lebih akomodatif, sehingga mendukung harga emas.

Kesimpulan: Meskipun kekuatan dolar menjadi tantangan bagi harga emas, sentimen umum tetap berhati-hati optimis karena harapan pemotongan suku bunga Fed. Investor sedang menavigasi lanskap indikator ekonomi yang beragam, menyeimbangkan dampak dolar yang lebih kuat dengan potensi pergeseran dovish dalam kebijakan moneter. Saat ketidakpastian tetap ada, para pelaku pasar kemungkinan akan terus memperhatikan perkembangan lebih lanjut, terutama sinyal dari Federal Reserve mengenai arah kebijakan masa depannya.

No Comments

Post a Comment