Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

PT EQUITYWORLD FUTURES CIREBON – Harga Emas Dunia Turun untuk Hari Ketiga: Koreksi Sehat Setelah Reli Panjang

01:28 23 October in Gold, Market Review
0 Comments
0

Attention – Tekanan Turun Setelah Reli Panjang, Emas Uji Level Psikologis $4.000

Harga emas dunia kembali tergelincir untuk hari ketiga berturut-turut, mendekati level psikologis penting di $4.000 per ons. Dalam perdagangan Kamis pagi di Asia, harga emas spot sempat menyentuh sekitar $4.090 per ons, menandai penurunan hampir 6% dalam dua sesi terakhir dari rekor tertingginya. Koreksi tajam ini menjadi sinyal bahwa pasar mulai menyesuaikan diri setelah reli luar biasa yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Analis pasar menilai bahwa penurunan ini bukanlah pertanda perubahan tren besar, melainkan fase istirahat alami dalam siklus kenaikan panjang yang dimulai sejak pertengahan Agustus. Setelah mencatat lonjakan sekitar 55% sepanjang tahun ini, banyak pelaku pasar menilai reli emas sudah “terlalu panas” dan memerlukan jeda sebelum melanjutkan arah baru.

“Setelah reli besar-besaran, emas kini seperti karet yang ditarik terlalu jauh dan akhirnya memantul balik dengan keras,” ujar Hebe Chen, analis di Vantage Global Prime Pty Ltd. Ia menekankan bahwa pelemahan saat ini bukan perubahan fundamental, melainkan tekanan teknikal yang muncul karena pasar sedang melakukan “reset.”


Interest – Koreksi Sehat, Fundamental Tetap Kuat

Meskipun mengalami tekanan jangka pendek, para analis tetap menilai fondasi kenaikan harga emas masih kokoh. Faktor-faktor pendorong utama yang selama ini menopang reli belum berubah:

  • Kekhawatiran terhadap defisit anggaran besar di Amerika Serikat,
  • Ketegangan geopolitik di berbagai kawasan dunia, dan
  • Spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga setidaknya seperempat poin sebelum akhir tahun.

Kombinasi faktor-faktor tersebut membuat emas tetap menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai (safe haven) bagi investor global. Bahkan setelah penurunan tiga hari berturut-turut, harga emas masih jauh di atas level penting $4.000 — sebuah bukti bahwa minat terhadap logam mulia ini belum luntur.

Selain itu, melemahnya dolar AS dan rendahnya imbal hasil obligasi pemerintah terus mendukung posisi emas di mata investor institusional. Dalam konteks global yang masih sarat ketidakpastian — mulai dari isu perang dagang hingga gejolak politik di Eropa — logam kuning ini tetap dianggap sebagai benteng perlindungan terhadap volatilitas pasar.

Pasar komoditas juga mencatat bahwa meski emas terkoreksi, perak ikut melemah setelah turun 7,6% dalam dua sesi terakhir, sementara paladium naik tipis dan platinum melemah. Dinamika ini menunjukkan adanya pergeseran sementara pada portofolio investor yang tengah mengamankan laba setelah reli panjang di sektor logam mulia.


Desire – Peluang di Balik Penurunan: Momentum Baru Bisa Terbentuk

Bagi sebagian investor, kondisi seperti ini justru membuka peluang masuk yang menarik. Koreksi yang terjadi setelah reli panjang sering kali dianggap sebagai “napas teknikal” yang menyiapkan ruang bagi kenaikan berikutnya.

Analis percaya bahwa selama harga emas bertahan di atas area $4.000, tren jangka menengah tetap positif. Level ini berfungsi sebagai batas psikologis sekaligus support kunci yang banyak dipantau oleh para pelaku pasar.

“Selama tekanan jual ini tidak menembus area $3.950, pasar emas masih punya potensi untuk memantul dan kembali menguat,” ujar seorang trader komoditas di Singapura. Ia menambahkan bahwa banyak investor besar masih memegang posisi beli karena melihat potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan penurunan nilai dolar AS sebagai katalis utama untuk kenaikan lanjutan.

Selain faktor kebijakan moneter, ketegangan geopolitik juga berpotensi menjadi bahan bakar baru bagi reli emas. Saat ini, pelaku pasar tengah menanti hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Presiden Donald Trump menyatakan optimismenya untuk mencapai “kesepakatan yang baik” dengan Presiden Xi Jinping, meskipun mengakui bahwa jadwal pertemuan belum pasti.

Jika negosiasi gagal membuahkan hasil konkret, ketegangan bisa meningkat kembali — dan itu biasanya berarti dorongan tambahan bagi harga emas karena meningkatnya permintaan terhadap aset aman.


Action – Waspada, Tapi Jangan Abaikan Potensi

Bagi investor dan trader, situasi emas saat ini membutuhkan strategi yang seimbang antara kehati-hatian dan peluang. Koreksi seperti ini sering kali menakutkan bagi sebagian pihak, tetapi bagi mereka yang memahami dinamika pasar logam mulia, ini adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi posisi dan merencanakan langkah berikutnya.

Emas telah membuktikan ketahanannya terhadap berbagai guncangan — dari ketidakpastian geopolitik hingga perubahan kebijakan moneter global. Selama fundamental global masih dipenuhi risiko dan ketidakpastian, permintaan terhadap emas sebagai pelindung nilai tidak akan surut.

Investor jangka panjang dapat memanfaatkan momentum koreksi ini untuk akumulasi bertahap, sementara trader jangka pendek bisa memantau level teknikal utama di sekitar $4.000 dan $4.150 untuk peluang jangka menengah.

Dengan demikian, meski harga emas dunia tengah menurun untuk ketiga kalinya, cerita besar di balik reli logam mulia ini belum berakhir. Seperti yang sering terjadi dalam sejarah pasar komoditas, setiap kali emas “beristirahat”, ia kerap bangkit kembali — sering kali dengan kekuatan yang lebih besar.

Harga terakhir tercatat di $4.095 per ons pada pukul 8:05 pagi waktu Singapura, menandakan pasar tengah bersiap menghadapi babak baru dalam perjalanan panjang reli emas global.


Inti Poin: Emas turun tiga hari beruntun menuju $4.000; reli besar mulai kehilangan tenaga, namun minat terhadap aset aman tetap kuat di tengah gejolak global.

Sumber: Newsmaker.id , coba demo Trading emas Gratis di website berikut ini

No Comments

Post a Comment