Blog

Emas Kembali Melemah karena Imbal Hasil Obligasi AS Meningkat dan Dolar Menguat

03:51 04 August in Gold
0 Comments
0

 

PT EQUITYWORLD FUTURES

Perhatian

Harga emas mengalami penurunan dalam perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut. Logam mulia ini tertekan oleh meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan dolar AS, yang dipicu oleh penurunan peringkat kredit AS oleh Fitch Ratings. Kontrak emas berjangka untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun sebesar 0,31 persen menjadi ditutup pada $1.968,80 per ons, setelah sempat mencapai harga tertinggi sebesar $1.974,50 dan terendah sebesar $1.964,50. Penurunan harga emas berlanjut dengan merosotnya sebesar 0,19 persen menjadi $1.975,00 pada Rabu (2 Agustus), setelah sebelumnya turun sebesar 1,5 persen menjadi $1.978,80 pada Selasa (1 Agustus) dan naik sebesar 0,5 persen menjadi $2.009,20 pada Senin (31 Juli).

Minat

PT EQUITY – Harga emas telah menunjukkan pelemahan sedikit sepanjang minggu ini, diperdagangkan jauh di atas posisi terendah akhir Juni di sekitar $1.910. Penguatan dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah telah mengancam untuk mendorong harga emas lebih rendah lagi. Keputusan Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit AS dari AAA menjadi AA+ dan rencana Departemen Keuangan untuk menerbitkan utang sebesar $1 triliun AS selama kuartal ketiga menjadi penyebab kekhawatiran, yang menyebabkan imbal hasil obligasi AS naik pada Kamis (3 Agustus). Imbal hasil obligasi AS meningkat, mendorong suku bunga 10 dan 30 tahun ke level tertinggi sejak November 2022, menurut data FactSet. Imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10-tahun naik sebesar 11 basis poin menjadi 4,185 persen dari 4,077 persen pada Rabu (2 Agustus) sore, sedangkan imbal hasil obligasi dengan tenor 30-tahun naik sebesar 15 basis poin menjadi 4,308 persen.

Hasrat

EQUITYWORLD FUTURES – Para investor bereaksi terhadap penurunan peringkat Fitch dengan lebih memilih aset yang lebih likuid, dengan membeli obligasi pemerintah dan dolar AS. Analis pasar senior di FxPro, Alex Kuptsikevich, menyatakan bahwa penurunan peringkat Fitch telah memicu reli dolar AS. Pada tahun 2011, penurunan peringkat serupa oleh S&P memicu reli multi-tahun dalam dolar karena negara-negara lain menghadapi nasib yang lebih buruk, ditambah lagi obligasi korporasi yang lebih berisiko. Namun, Kuptsikevich menekankan bahwa untuk memastikan pembalikan tren, dolar AS harus mengatasi tren penurunan sejak November dan naik di atas puncak lokal sebelumnya di level 104,2.

Penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi cenderung membebani harga emas. Imbal hasil yang lebih tinggi memberikan peluang bagi investor untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi di tempat lain, sehingga membuat emas kurang menarik. Selain itu, dolar yang lebih kuat membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli menggunakan mata uang lain.

Aksi

PT EQUITYWORLD – Selanjutnya, para trader dengan antusias menantikan laporan pekerjaan pemerintah untuk bulan Juli, yang akan dirilis pada hari Jumat waktu setempat. Para ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan bahwa laporan tersebut akan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 200.000 pekerjaan pada bulan lalu, turun dari 209.000 pada bulan Juni.

Kesimpulannya, penurunan harga emas belakangan ini dipengaruhi oleh meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan dolar AS setelah adanya penurunan peringkat kredit AS oleh Fitch Ratings. Faktor-faktor ini membuat emas kurang menarik bagi para investor yang mencari pengembalian yang lebih tinggi, dan telah menyebabkan penurunan nilai logam mulia tersebut. Semua mata tertuju pada laporan pekerjaan mendatang, karena laporan tersebut dapat memberikan pandangan lebih lanjut tentang arah ekonomi AS dan dampaknya terhadap pasar emas. Para investor harus memantau perkembangan di pasar obligasi dan kinerja dolar AS, karena hal ini dapat berpengaruh signifikan terhadap arah harga emas di masa depan.

Penafian: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak merupakan saran keuangan. Para investor harus melakukan riset mereka sendiri dan mencari nasihat profesional sebelum membuat keputusan investasi.

sumber ANTARANEWS

No Comments

Post a Comment