Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Membongkar Dampaknya: Emas Terpeleset saat Dolar AS Menguat Menjelang Pidato Ketua Fed

03:37 25 August in Gold
0 Comments
0

PT EQUITYWORLD FUTURES – Dalam dunia pasar keuangan, tarian antara emas dan dolar AS tidak pernah gagal menarik perhatian para pedagang dan investor. Trajectory terbaru harga emas menjadi ilustrasi nyata dari interaksi dinamis ini, karena logam mulia ini mengalami penurunan di tengah penguatan dolar AS. Panggung untuk pergeseran ini diatur menjelang pidato yang sangat dinantikan oleh Jerome Powell, Ketua Federal Reserve. Mari kita telusuri jaringan faktor-faktor rumit yang berakhir dalam pergerakan pasar ini.

Perhatian: Penurunan Harga dan Kekuatan Dolar

PT EQUITY – Eko dari perdagangan Kamis bergema dengan berita tentang penurunan harga emas, menghentikan rangkaian kenaikan beruntun selama empat hari. Penyebab di balik penurunan ini tidak lain adalah penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Kontrak emas aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange mengalami penurunan marginal sebesar 1,00 dolar AS atau 0,05 persen, berakhir pada harga penutupan 1.947,10 dolar AS per ounce. Hari itu menyaksikan ayunan dari tertinggi di 1.951,30 dolar AS dan terendah di 1.939,20 dolar AS per ounce.

Minat: Pidato Powell dan Antisipasi Pasar

EQUITY WORLD – Semua mata tertuju pada Jerome Powell, nahkoda Federal Reserve, saat para pedagang menantikan pidatonya dengan napas terhenti. Konteks pidato tidak bisa lebih signifikan. Pidato itu terjadi selama Simposium Ekonomi tahunan di Jackson Hole, sebuah platform yang sering memegang kunci untuk menguraikan arah kebijakan moneter AS. Stuart O’Reilly, seorang analis di The Royal Mint, menggarisbawahi pentingnya acara tersebut, mengindikasikan bahwa jalur suku bunga global sedang dalam sorotan setelah periode kenaikan suku bunga yang agresif.

Pasar dalam keadaan tegang, mencari sinyal potensial dari pemimpin ekonomi dunia. Pidato Powell memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi dan suku bunga. Di tengah ketegangan ini, pelaku pasar mengadopsi sikap “wait and see”. O’Reilly memprediksi bahwa Powell kemungkinan akan mengulangi komitmennya terhadap keputusan berdasarkan data. Inti dari persoalannya tergantung pada indikasi Powell apakah suku bunga AS akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama, mengingat keringanan tekanan upah baru-baru ini.

Keinginan: Ucapan Powell dan Masa Depan Emas

EQUITYWORLD FUTURES – Trajectory masa depan harga emas tampak bergantung pada narasi Powell. Jika ia memberi isyarat tentang periode suku bunga AS yang tinggi untuk waktu yang lebih lama, meskipun dinamika upah terkini, harga emas bisa menghadapi tekanan. Namun, jika proyeksi ekonomi Powell menampilkan gambaran yang lebih cerah untuk jangka pendek hingga menengah, emas berpotensi mengumpulkan keuntungan. Paradox terletak pada kenyataan bahwa pasar terbiasa mendengarkan nada Powell mengenai potensi kenaikan suku bunga di masa depan dan apakah suku bunga yang lebih tinggi harus dipertimbangkan dalam jangka panjang.

Aksi: Gambaran Lebih Luas dan Respons Pasar

EWF – Dalam konteks yang lebih luas, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan klaim pengangguran awal, pertanda bahwa pasar tenaga kerja semakin menuju pemulihan. Data ini menambah lapisan kompleksitas pada persamaan pasar, menambah antisipasi sebelum pidato Powell.

Sementara itu, Patrick Harker, Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia, berbagi pandangannya dalam wawancara dengan CNBC. Ia mengindikasikan bahwa Federal Reserve mungkin sudah mengambil langkah-langkah yang cukup dengan menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi selama beberapa tahun ke depan, dengan tujuan mengembalikannya ke level sebelum pandemi sekitar 2,0 persen.

Dalam arena logam mulia, perak mengalami penurunan sementara platinum mengalami kenaikan. Fluktuasi ini dalam pasar logam yang lebih luas menambah nuansa pada sentimen pasar, karena para pedagang menimbang berbagai indikator.

Secara keseluruhan, pergerakan terbaru pasar emas menjadi contoh tarian rumit antara indikator ekonomi, kebijakan bank sentral, dan sentimen pasar. Saat para pedagang terus menganalisis kata-kata Powell dan data ekonomi yang sedang berlangsung, masa depan emas tetap terkait dengan pasang surut lanskap keuangan global.

Pada akhirnya, kisah tentang emas yang merosot di tengah penguatan dolar AS mengingatkan bahwa bahkan di tengah kompleksitas pasar global, satu pidato dapat mengirimkan gelombang di seluruh lautan keuangan, mengingatkan kita semua akan hubungan yang saling terkait dari ekonomi global.

No Comments

Post a Comment