Blog

Dolar Terus Menguat Jelang Pidato Penting Powell

00:00 09 November in Commodity, Economy
0 Comments
0

PT EQUITYWORLD FUTURES – Dolar AS terus menguat dalam perdagangan awal Eropa pada hari Rabu, 8 November, mendapatkan momentum menjelang pidato penting Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam sesi saat ini.

Pada pukul 14.20 WIB, Indeks Dolar AS, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,2% menjadi 105,587. Ini menandai pemulihan dari level terendah dalam dua bulan sebelumnya, yaitu 104,84, yang terjadi awal pekan ini.

Penguatan Dolar ini dikaitkan dengan antisipasi seputar pidato Jerome Powell. Indeks Dolar saat ini berada dalam jalur untuk mencatat kenaikan mingguan, membalikkan penurunan signifikan pekan sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh sinyal dovish Federal Reserve tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini, ditambah dengan laporan pekerjaan bulanan yang lemah.

Para trader dengan penuh harap menanti wawasan dari Ketua Fed Jerome Powell dalam sesi saat ini untuk mendapatkan gambaran tentang kebijakan moneter bank sentral ke depan. Analis di ING mencatat, “Pembatasan kondisi keuangan pada pertengahan Oktober menghasilkan komentar seperti ‘premi jangka waktu sedang mengencang.’ Sekarang, setelah kondisi keuangan tersebut sepenuhnya mengembalikan lonjakan Oktober, Fed mungkin ingin menekankan risiko kenaikan suku bunga lebih lanjut.”

Euro Melemah Sebelum Data Penjualan Ritel

Pasangan mata uang EUR/USD mengalami penurunan sebesar 0,2% menjadi 1,0677, tepat sebelum data penjualan ritel zona Euro dirilis untuk bulan September. Proyeksi menunjukkan penurunan tahunan sebesar 3,1%, mencerminkan kesulitan konsumen yang berkelanjutan.

Data dari hari Selasa menunjukkan penurunan produksi industri Jerman yang lebih besar dari perkiraan untuk bulan September, yang lebih lanjut mengindikasikan prospek pertumbuhan yang suram bagi zona Euro.

Namun, Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan pada hari Rabu bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) seharusnya mempertahankan suku bunga deposito utama di level tertinggi sepanjang tahun, yaitu 4%, sepanjang tahun mendatang untuk mengatasi tekanan inflasi. Namun, Euro nampaknya kesulitan, dan menurut ING, “Kisah Euro terlihat lemah, dan EUR/USD hanya akan menguat jika kisah AS cukup lemah untuk memicu kenaikan imbal hasil AS yang jelas. Skenario ini tampaknya terlalu dini.”

GBP/USD Mundur

Pasangan mata uang GBP/USD turun sebesar 0,2% menjadi 1,2275, menarik diri lebih jauh dari level tertinggi tujuh minggu sebelumnya, yaitu 1,2428, yang dicapai awal pekan ini. Pound Inggris dipengaruhi oleh komentar Kepala Ekonom Bank of England, Huw Pill, yang menyatakan bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga yang dimulai musim panas mendatang tampak masuk akal.

Dolar Australia Melakukan Pemulihan Ringan

Pasangan mata uang AUD/USD mengalami kenaikan sebesar 0,1% menjadi 0,6443. Dolar Australia berhasil melakukan pemulihan setelah mengalami penurunan sebesar 0,8% dalam sesi sebelumnya, yang merupakan penurunan harian terbesar dalam sekitar sebulan. Penurunan ini mengikuti keputusan Reserve Bank of Australia untuk meredakan kebijakan ketatnya, menjadikannya lebih bersyarat berdasarkan data ekonomi yang masuk.

Pergerakan USD/JPY dan USD/CNY

Pasangan mata uang USD/JPY mengalami kenaikan sebesar 0,2% menjadi 150,69, tetap berada di atas level kunci 150. Para trader dengan waspada menunggu intervensi potensial oleh pemerintah Jepang untuk mendukung Yen.

Pasangan mata uang USD/CNY diperdagangkan sebagian besar datar di level 7,2790, dengan para trader menunggu rilis data inflasi terbaru dari China yang dijadwalkan pada hari Kamis.

Sementara pasar terus mencerna data ekonomi dan pernyataan bank sentral, penguatan Dolar AS tetap menjadi fokus perhatian bagi investor di seluruh dunia.

Untuk pembaruan lebih lanjut mengenai pergerakan mata uang dan pasar keuangan, tetap terhubung dengan Investing.com.

No Comments

Post a Comment