
Dolar Bergerak Turun Menjelang Notulen Rapat Fed Oktober: Apa yang Mendorong Penurunan Dolar?
PT. EQUITYWORLD FUTURES – Dolar AS menghadapi pelemahan kembali dalam perdagangan awal Eropa pada Selasa (21/11), jatuh ke level terendah lebih dari dua bulan menjelang rilis notulen pertemuan terakhir Federal Reserve. Pukul 16:10 WIB, Indeks Dolar, melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,2% menjadi 103,135, level yang terakhir kali terlihat sejak akhir Agustus.
Penurunan Dolar Sebelum Notulen Fed
Dolar melemah dalam tujuh dari delapan sesi terakhir, mencerminkan kekhawatiran di kalangan trader bahwa Federal Reserve mungkin berada di akhir siklus kenaikan suku bunga. Lemahnya pasar tenaga kerja dan angka inflasi belakangan ini telah memicu ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga mungkin langkah logis berikutnya.
Trader memperkirakan peluang sebesar 30% bahwa Fed bisa mulai memangkas suku bunga secepat Maret 2024. Notulen dari rapat Fed bulan Oktober yang akan datang dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter.
Menurut analis di ING, pasar nampak tertarik untuk melihat beberapa berita dovish di sini, yang dapat menjadi risiko negatif bagi dolar.
Euro dan Pound Sterling Menguat
Di Eropa, EUR/USD naik 0,2% menjadi 1,0955, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Agustus, meskipun pertumbuhan ekonomi di zona Euro masih lemah. Para pembuat kebijakan ECB berupaya keras untuk menghilangkan spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga akan segera terjadi, meskipun inflasi turun tajam di wilayah tersebut.
Christine Lagarde, Presiden ECB, akan berbicara dalam sesi ini, dan komentarnya akan diperhatikan dengan seksama untuk petunjuk tentang kebijakan masa depan. Sementara itu, GBP/USD naik 0,2% menjadi 1,2532, mendekati puncak dua bulan, dengan inflasi Inggris tetap menjadi salah satu yang tertinggi di negara maju.
Gubernur Bank of England (BOE) Andrew Bailey, bersama dengan pejabat BOE lainnya, juga akan membahas sesi ini. Bailey sebelumnya menekankan perlunya “menyelesaikan tugas” menurunkan tingkat inflasi.
Penguatan Kuat Mata Uang Asia
Di Asia, USD/CNY melemah 0,5% menjadi 7,1335. Yuan mencapai level tertinggi hampir empat bulan setelah bank sentral China menetapkan kurs tengah perdagangan yuan di level terkuat sejak 7 Agustus.
USD/JPY diperdagangkan turun 0,6% menjadi 147,47, dengan yen berada di level terkuatnya dalam tiga bulan terhadap dolar. Hal ini mengakibatkan trader mengurangi ekspektasi bahwa otoritas Jepang perlu melakukan intervensi di pasar mata uang.
Kerangka Kerja: Perhatian-Interest-Desire-Action
Perhatian
Dolar AS mengalami penurunan, mencapai level terendahnya dalam lebih dari dua bulan terhadap sekeranjang mata uang. Para trader dengan cermat menantikan rilis notulen rapat Federal Reserve untuk mendapatkan wawasan tentang arah suku bunga ke depan.
Interest
Lemahnya indikator pasar tenaga kerja dan angka inflasi belakangan ini memicu ekspektasi potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Trader memperkirakan peluang sebesar 30% untuk pemangkasan suku bunga bisa terjadi secepat Maret 2024.
Desire
Euro dan Pound Sterling menguat, mencapai level tertinggi mereka dalam beberapa bulan. Para pembuat kebijakan ECB berusaha mengatasi spekulasi tentang pemangkasan suku bunga yang akan segera terjadi, dan Bank of England tetap fokus pada menurunkan tingkat inflasi.
Action
Investor dan trader sebaiknya memantau dengan cermat notulen rapat Federal Reserve bulan Oktober yang akan datang untuk sinyal dovish potensial. Komentar Christine Lagarde dari ECB dan pernyataan pejabat Bank of England dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang arah kebijakan di masa depan.
Sebagai kesimpulan, penurunan dolar AS belakangan ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor, termasuk indikator ekonomi yang lemah dan antisipasi pergeseran potensial dalam kebijakan Federal Reserve. Investor sebaiknya tetap waspada dan menyesuaikan strategi mereka berdasarkan perkembangan yang sedang berlangsung di pasar mata uang global.
No Comments