Blog

Mata Uang Komoditas Anjlok Akibat Melemahnya Permintaan China

02:16 24 July in Global, Market Review
0 Comments
0

Pada hari Rabu (24/7), mata uang komoditas turun ke level terendah dalam beberapa minggu menyusul menurunnya permintaan dari China, sementara yen melonjak karena para penjual short berusaha menyelamatkan posisi menjelang pertemuan bank sentral.

Perhatian beralih pada angka Indeks Manajer Pembelian (PMI) di Eropa dalam sesi berikutnya, yang sangat penting untuk menilai spekulasi tentang potensi pemangkasan suku bunga pada akhir Januari.

Euro bertahan stabil di $1,0848 selama perdagangan Asia, sementara poundsterling berada di $1,2901, siap menguat jika PMI Inggris mengalami kejutan yang bisa mengubah ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Spekulasi pasar berpusat pada kenaikan suku bunga Jepang sebesar 10 basis poin minggu depan dengan probabilitas 44%. Para spekulan juga dihadapkan pada dugaan intervensi mata uang Jepang, yang mengubah perdagangan carry yang sebelumnya menguntungkan dan didanai dalam yen.

Dolar/yen mengalami penurunan hampir 1% menjadi 155,55 semalam dan diperdagangkan mendekati 155,78 di awal sesi Asia. Dolar Australia menyentuh level terendah lima minggu sedikit di bawah $0,6612 pada perdagangan awal hari Rabu, sementara dolar Selandia Baru bertahan dekat level terendah dua setengah bulan pada hari Selasa di $0,5951.

Indeks dolar AS mendekati level tertinggi dua minggu dengan nilai 104,5. Yuan Tiongkok stabil pada 7,2909 dalam perdagangan luar negeri.

Minggu ini, para pedagang menantikan data PDB AS dan PCE inti untuk mengukur ekspektasi kemungkinan pemangkasan suku bunga AS selama tahun ini. Data inflasi kuartal kedua Australia minggu depan akan menjadi penting untuk menilai risiko kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Artikel ini tidak hanya merekam kondisi terkini pasar mata uang, tetapi juga memberikan panduan kepada para pedagang mengenai strategi potensial di tengah indikator ekonomi global yang fluktuatif.

demo ewf Demo Equityworld

No Comments

Post a Comment