Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Emas Tertekan Imbal Hasil Treasury AS, Investor Tunggu Data Ekonomi AS dan Pemilu

01:45 29 October in Commodity, Gold, Market Review
0 Comments
0

Attention:
Harga emas kini sedang berfluktuasi, diperdagangkan sedikit di bawah harga pembukaannya pada awal minggu ini, turun sebesar 0,15%. Kejatuhan ini didorong oleh peningkatan imbal hasil Treasury AS 10-tahun yang menekan emas. Para pelaku pasar menantikan berbagai data ekonomi penting di Amerika Serikat, yang diharapkan akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed). Kondisi ekonomi AS yang kompleks dan situasi geopolitik global juga menambah tekanan pada harga emas, membuat para investor waspada dalam mengambil keputusan.

Interest:
Saat ini, XAU/USD diperdagangkan pada angka $2.742 setelah sempat mencapai titik tertinggi hariannya di $2.747. Imbal hasil pada obligasi Treasury AS 10-tahun meningkat tiga basis poin menjadi 4,272%, memberikan tekanan lebih pada emas. Ini menjadi faktor kunci yang menghalangi harga emas batangan mencatat rekor baru di atas $2.758, meskipun beberapa analis tetap optimis harga akan menyentuh angka $2.800 menjelang akhir tahun.

Para pedagang emas kini mengalihkan perhatian mereka pada beberapa agenda ekonomi penting di AS yang dijadwalkan minggu ini, di antaranya data pekerjaan seperti JOLTS, Perubahan Pekerjaan ADP, Klaim Pengangguran Awal, serta Penggajian Nonpertanian. Data ini akan menjadi kunci bagi para investor untuk memahami lebih baik arah kebijakan moneter Fed. Kenaikan imbal hasil obligasi AS saat ini menambah tekanan pada emas, karena aset tanpa imbal hasil seperti emas cenderung kurang menarik ketika imbal hasil obligasi naik.

Desire:
Selain faktor ekonomi, pemilihan umum AS yang akan digelar pada 5 November mendatang juga menjadi fokus utama. Berdasarkan survei di situs jajak pendapat FiveThirtyEight, peluang mantan Presiden Trump memenangkan pemilihan meningkat menjadi 52%, dibandingkan dengan 48% untuk Wakil Presiden Kamala Harris. Meskipun masih ada ketidakpastian, perubahan kepemimpinan di AS berpotensi membawa dampak signifikan terhadap kebijakan fiskal dan moneter AS yang akan mempengaruhi emas sebagai aset safe haven.

Tak hanya itu, ketegangan geopolitik turut berperan besar dalam pergerakan harga emas. Baru-baru ini, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Israel meluncurkan rudal ke sejumlah target militer di Iran, meski menghindari fasilitas energi dan nuklir. Situasi ini menciptakan kecemasan di pasar global, yang kerap meningkatkan permintaan pada aset safe haven, termasuk emas. Meskipun harga emas belum menunjukkan lonjakan besar akibat konflik ini, para analis mengingatkan bahwa ketegangan geopolitik masih bisa memperkuat posisi emas sebagai aset aman dalam menghadapi ketidakpastian.

Action:
Melihat kondisi ini, para investor emas disarankan untuk terus memantau rilis data ekonomi AS minggu ini. Beberapa data kunci seperti Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga 2024, PMI Manufaktur ISM, serta indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) — indikator utama inflasi pilihan Fed — akan memberikan petunjuk penting terkait stabilitas ekonomi AS. Selain itu, Fed juga akan menyelenggarakan pertemuan pada tanggal 7-8 November mendatang, dan para pejabat Fed diharapkan memberikan sinyal baru mengenai kebijakan suku bunga setelah Ketua Jerome Powell memberikan pidato penutupan.

Bagi investor yang ingin memanfaatkan situasi ini, penting untuk mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang ada. Emas, yang dikenal sebagai aset aman, dapat menjadi pilihan tepat di tengah volatilitas yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, dan geopolitik.

demo ewf Demo Equityworld

No Comments

Post a Comment