Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Harga Emas Turun: Peluang atau Ancaman?

01:27 07 January in Commodity, Gold, Market Review
0 Comments
0

Attention: Pada hari Senin, 6 Januari, harga emas mengalami penurunan seiring dengan naiknya imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS). Harga emas spot turun 0,2% menjadi $2.634,52 per ons pada pukul 02.27 ET (19.27 GMT), sementara emas berjangka AS ditutup 0,3% lebih rendah pada $2.647,40. Fenomena ini menjadi sorotan para investor yang tengah menganalisis langkah-langkah kebijakan terbaru Federal Reserve (The Fed) dan data ekonomi yang akan segera dirilis.

Interest: Faktor utama di balik penurunan ini adalah lonjakan imbal hasil Obligasi Treasury AS 10 tahun yang mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Lonjakan ini menurunkan daya tarik emas sebagai aset safe haven karena emas tidak memberikan imbal hasil. Menurut Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree, “Imbal hasil obligasi kembali naik, memberikan tekanan pada emas.”

Tidak hanya itu, proyeksi The Fed pada bulan Desember lalu menunjukkan bahwa bank sentral AS mungkin akan mengadopsi langkah pemotongan suku bunga yang lebih hati-hati pada tahun 2025. Pandangan ini didorong oleh kekhawatiran akan potensi kembalinya inflasi jika langkah-langkah kebijakan moneter dilonggarkan terlalu cepat.

Desire: Kendati demikian, tidak semua pihak pesimis. Shah memproyeksikan bahwa harga emas dapat mencapai $3.050 per ons pada akhir tahun ini. Proyeksi tersebut didasarkan pada ekspektasi depresiasi dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi, yang biasanya memberikan dorongan positif bagi emas. Di sisi lain, ketegangan geopolitik, terutama di kawasan Timur Tengah, juga dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Sementara itu, Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari, menjadi faktor lain yang turut memengaruhi ekspektasi pasar. Kebijakan tarif dan langkah proteksionis yang diusulkannya diperkirakan dapat memicu inflasi lebih lanjut, memberikan potensi bagi emas untuk kembali menguat. Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, menambahkan, “Jika harga komoditas naik, inflasi akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.”

Bagi para investor, penurunan harga emas saat ini dapat menjadi peluang untuk masuk ke pasar sebelum harga kembali melambung. Dengan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dan potensi ketidakpastian geopolitik, emas masih menjadi pilihan investasi yang menarik dalam jangka panjang.

Action: Meskipun emas sedang tertekan, pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada dan memperhatikan data ekonomi penting yang akan dirilis dalam minggu ini. Laporan pekerjaan AS pada hari Jumat, data lowongan pekerjaan pada hari Selasa, angka ketenagakerjaan ADP, serta risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed pada hari Rabu dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang arah kebijakan moneter AS.

Selain itu, perhatikan juga pergerakan komoditas lain seperti perak, platinum, dan paladium. Pada sesi perdagangan terakhir, perak spot naik 1,1% menjadi $29,93 per ons, sementara platinum turun 0,8% menjadi $930,41, dan paladium turun 0,4% menjadi $918,25. Diversifikasi portofolio dengan mempertimbangkan aset-aset ini dapat membantu mengurangi risiko.

Kesimpulannya, penurunan harga emas saat ini bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, ini bisa menjadi momen emas bagi para investor yang cermat untuk memanfaatkan peluang di tengah ketidakpastian pasar. Tetaplah mengikuti perkembangan data ekonomi dan kebijakan moneter, serta pertimbangkan strategi investasi jangka panjang untuk memaksimalkan potensi keuntungan Anda.

No Comments

Post a Comment