Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Harga Emas (XAU/USD) Turun Mendekati $2.880: Aksi Ambil Untung dan Ketegangan Perdagangan Global

02:05 17 February in Commodity, Gold, Market Review
0 Comments
0

Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan mendekati level $2.880 pada sesi perdagangan Asia awal hari Senin, didorong oleh aksi ambil untung dari para pedagang. Namun, kekhawatiran akan eskalasi perang dagang global menyusul desakan Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan tarif timbal balik terhadap negara-negara asing berpotensi membatasi kerugian lebih lanjut pada logam mulia tersebut. Penurunan ini mencerminkan dinamika pasar yang kompleks, di mana faktor-faktor seperti kebijakan perdagangan, data ekonomi, dan sentimen investor saling memengaruhi.

Attention: Penurunan Harga Emas Dipicu Aksi Ambil Untung

Pada sesi Asia awal hari Senin, harga emas bergerak turun mendekati level $2.880, menandai penurunan signifikan dari level tertinggi baru-baru ini. Penurunan ini terutama disebabkan oleh aksi ambil untung oleh para pedagang setelah kenaikan harga emas dalam beberapa pekan terakhir. Emas, sebagai aset safe haven, sering kali mengalami fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh sentimen pasar dan perkembangan geopolitik.

Namun, penurunan harga emas kali ini juga tidak terlepas dari penundaan penerapan tarif timbal balik yang diusulkan oleh pemerintahan Trump. Pada hari Kamis, Presiden Trump menandatangani memorandum presiden yang merinci rencana untuk mengenakan tarif timbal balik terhadap negara-negara asing. Meskipun demikian, ia memutuskan untuk menunda penerapannya sambil meluncurkan negosiasi dengan negara-negara yang mungkin terkena dampak. Keputusan ini meredakan kekhawatiran akan perang dagang global, yang pada gilirannya mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Interest: Ketegangan Perdagangan Global dan Dampaknya pada Emas

Ketegangan perdagangan global tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi pergerakan harga emas. Meskipun penundaan tarif Trump telah meredakan kepanikan di pasar, ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS masih membayangi. Investor terus memantau perkembangan terkait kebijakan tarif Trump, karena setiap tanda-tanda meningkatnya ketegangan perdagangan dapat memicu arus safe haven yang menguntungkan emas.

Selain itu, data ekonomi AS yang kurang menggembirakan turut memengaruhi sentimen pasar. Laporan terbaru dari Biro Sensus AS menunjukkan bahwa penjualan ritel di Amerika Serikat turun sebesar 0,9% pada bulan Januari, melenceng dari ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 0,1%. Angka ini juga lebih buruk dibandingkan kenaikan 0,7% (yang direvisi dari 0,4%) pada bulan Desember. Data yang suram ini menyeret Dolar AS (USD) lebih rendah, yang dapat memberikan sedikit dukungan terhadap harga emas, mengingat emas diperdagangkan dalam denominasi USD.

Desire: Peluang dan Tantangan bagi Investor Emas

Bagi investor, penurunan harga emas kali ini menawarkan peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, aksi ambil untung dan meredanya kekhawatiran perang dagang global dapat menekan harga emas dalam jangka pendek. Di sisi lain, ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS dan data ekonomi yang lemah dapat mendorong kenaikan harga emas di masa mendatang.

Investor juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi harga emas, seperti kebijakan moneter global, inflasi, dan permintaan fisik emas. Sebagai contoh, kebijakan suku bunga rendah yang dipertahankan oleh bank sentral utama dunia dapat mendukung harga emas, sementara kenaikan suku bunga dapat memberikan tekanan pada logam mulia tersebut.

Action: Strategi untuk Menghadapi Volatilitas Pasar

Dalam menghadapi volatilitas pasar yang tinggi, investor emas disarankan untuk mengadopsi strategi yang hati-hati dan terinformasi. Pertama, penting untuk memantau perkembangan terkini seputar kebijakan perdagangan AS dan respons negara-negara lain. Setiap tanda-tanda eskalasi ketegangan perdagangan dapat menjadi sinyal untuk meningkatkan eksposur terhadap emas.

Kedua, investor perlu memperhatikan data ekonomi utama, terutama dari AS, karena data tersebut dapat memengaruhi nilai Dolar AS dan, pada gilirannya, harga emas. Terakhir, diversifikasi portofolio tetap menjadi kunci untuk mengurangi risiko. Emas dapat berfungsi sebagai lindung nilai yang efektif dalam portofolio, terutama selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Secara keseluruhan, meskipun harga emas mengalami penurunan pada sesi Asia awal hari Senin, prospek jangka panjang untuk logam mulia ini tetap menarik. Ketidakpastian perdagangan global, data ekonomi yang lemah, dan Dolar AS yang lebih lemah dapat menjadi faktor pendorong bagi kenaikan harga emas di masa depan. Dengan memantau perkembangan pasar dan mengadopsi strategi yang tepat, investor dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh volatilitas harga emas.

No Comments

Post a Comment