Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Harga Emas Stabil Mendekati Rekor Tertinggi: Dampak Kebijakan Trump dan Inflasi AS

02:46 24 February in Gold, Market Review
0 Comments
0

Harga emas menunjukkan stabilitas yang mengesankan pada hari Senin (24/2), mendekati rekor tertingginya, didorong oleh kekhawatiran pasar atas rencana tarif baru yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Sementara itu, perhatian pelaku pasar beralih ke laporan inflasi utama AS yang akan dirilis akhir pekan ini, yang diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed).

Attention: Emas Mendekati Rekor Tertinggi

Harga emas spot bertahan di level $2.934,82 per ons pada pukul 00.20 GMT, sementara harga emas berjangka AS turun tipis 0,1% menjadi $2.950,10. Emas batangan sendiri telah mencapai rekor tertinggi $2.954,69 pada hari Kamis pekan lalu, mencerminkan ketidakpastian pasar yang terus berlanjut.

Kenaikan harga emas ini tidak lepas dari kebijakan perdagangan Trump yang semakin agresif. Pekan lalu, Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif baru pada produk kayu dan hutan, menambah daftar panjang barang impor yang sudah dikenakan bea, termasuk mobil, semikonduktor, dan farmasi. Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari tarif 10% yang telah dikenakan pada impor Tiongkok dan tarif 25% untuk baja dan aluminium.

Interest: Dampak Kebijakan Trump dan Inflasi

Kebijakan tarif Trump telah menciptakan ketegangan perdagangan global, yang pada gilirannya mendorong investor mencari aset safe-haven seperti emas. Namun, kekhawatiran utama pasar adalah dampak inflasi dari kebijakan ini. Jika tarif Trump menyebabkan kenaikan harga barang impor, hal ini dapat memicu inflasi yang lebih tinggi di AS.

Inflasi yang tinggi dapat memaksa Fed untuk mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunga, yang pada akhirnya dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil. Oleh karena itu, pelaku pasar memantau dengan cermat setiap perkembangan terkait kebijakan moneter Fed.

Fokus utama pasar saat ini adalah indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi yang disukai Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat. Laporan ini diharapkan memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang lintasan suku bunga bank sentral AS. Jika inflasi menunjukkan tanda-tanda kenaikan, hal ini dapat memengaruhi keputusan Fed dalam menaikkan suku bunga, yang berpotensi menekan harga emas.

Desire: Ketidakpastian Geopolitik dan Permintaan Fisik

Selain faktor ekonomi, ketidakpastian geopolitik juga terus mendukung harga emas. Pada hari Jumat, Trump mengubah sikapnya dan mengakui bahwa Rusia memang menginvasi Ukraina. Dia juga menyebutkan bahwa Kyiv akan segera menandatangani perjanjian mineral dengan AS sebagai bagian dari upaya mengakhiri konflik di Ukraina. Situasi geopolitik yang tegang ini menambah daya tarik emas sebagai aset safe-haven.

Namun, di sisi lain, permintaan emas fisik di dua pasar utama dunia, Tiongkok dan India, tetap rendah minggu ini. Pembeli enggan membeli emas karena harga yang mencapai rekor tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun emas menarik bagi investor finansial, permintaan dari konsumen ritel masih tertekan.

Action: Prospek Harga Emas ke Depan

Melihat ke depan, prospek harga emas akan sangat bergantung pada dua faktor utama: kebijakan perdagangan Trump dan perkembangan inflasi AS. Jika tarif baru Trump menyebabkan ketegangan perdagangan yang lebih dalam, emas kemungkinan akan terus mendapatkan dukungan. Sebaliknya, jika inflasi AS menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan, Fed mungkin akan mengambil langkah untuk menaikkan suku bunga, yang dapat menekan harga emas.

Selain itu, perkembangan geopolitik, terutama terkait hubungan AS-Rusia dan situasi di Ukraina, juga akan menjadi faktor penentu. Jika ketegangan meningkat, emas kemungkinan akan tetap menjadi pilihan utama investor.

Di pasar logam mulia lainnya, perak spot turun 0,1% menjadi $32,58 per ons, sementara platinum naik 0,7% menjadi $976,25. Paladium, yang sering digunakan dalam industri otomotif, menguat 0,4% menjadi $972,93.

Secara keseluruhan, stabilitas harga emas mendekati rekor tertinggi mencerminkan ketidakpastian pasar yang tinggi. Investor perlu memantau dengan cermat perkembangan kebijakan perdagangan Trump, laporan inflasi AS, dan situasi geopolitik global untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi volatilitas pasar.

Dengan berbagai faktor yang saling memengaruhi, emas tetap menjadi aset yang menarik dalam portofolio investasi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat potensi dampak dari kenaikan suku bunga Fed dan permintaan fisik yang masih tertekan.

No Comments

Post a Comment