Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Harga Emas Menguat Usai Koreksi Tajam: Dolar Melemah dan Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Jadi Sorotan

00:38 25 April in Gold, Market Review
0 Comments
0

Attention: Lonjakan Harga Emas Bangkitkan Perhatian Investor Global

Pasar komoditas dunia kembali bergolak setelah harga emas menguat tajam pada hari Kamis (24/4), memulihkan sebagian kerugiannya setelah penurunan lebih dari 3% di sesi sebelumnya. Kenaikan ini menjadi sorotan utama para pelaku pasar, yang mencari kejelasan di tengah gejolak hubungan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok serta arah kebijakan ekonomi AS yang terus berubah.

Harga emas spot tercatat naik 1,4% ke level $3.333,90 per ons pada pukul 13:46 waktu EDT (17:46 GMT). Penguatan ini terjadi setelah emas mencatat rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $3.500,05 pada hari Selasa, sebelum akhirnya terkoreksi tajam pada Rabu. Kembalinya emas ke tren naik menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap sinyal ekonomi dan geopolitik.

Interest: Kombinasi Faktor Fundamental Mendorong Kenaikan Harga

Apa yang membuat emas kembali naik dalam waktu singkat? Faktor utamanya adalah pelemahan dolar AS dan aksi perburuan harga murah (bargain hunting) oleh investor. Dolar yang lebih lemah membuat emas—yang dihargai dalam dolar—menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan.

Di sisi lain, pasar global juga tengah mencerna pernyataan terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang secara mengejutkan menarik kembali ancamannya untuk memecat Ketua Federal Reserve dan menyuarakan nada yang lebih lunak terhadap Tiongkok. Perubahan ini menimbulkan ketidakpastian baru dan membuat investor kembali mengamankan aset mereka dalam bentuk emas, yang dikenal sebagai aset safe haven.

Menurut Tai Wong, seorang pedagang logam independen, sentimen pasar saat ini sangat bergantung pada isu tarif. “Saat ini, seluruh pasar adalah satu cerita, tarif. China berperan sebagai pihak yang marah,” ujarnya. Reaksi keras dari Tiongkok terhadap kebijakan AS telah menekan dolar, yang pada gilirannya mendorong harga emas naik.

Desire: Emas Kembali Jadi Pilihan Utama di Tengah Ketidakpastian

Kondisi ini menciptakan peluang bagi investor yang ingin melindungi kekayaannya dari fluktuasi nilai tukar, inflasi, dan ketegangan politik. Emas telah lama dikenal sebagai pelindung nilai, dan di tengah ketidakpastian global seperti saat ini, permintaan terhadap logam mulia ini kembali melonjak.

Walau sempat mengalami koreksi dari level tertinggi $3.500, para analis melihat bahwa kenaikan tersebut memang agak berlebihan dan memerlukan fase konsolidasi. “Emas tampaknya akan diperdagangkan secara menyamping untuk beberapa sesi berikutnya, tetapi kita berada dalam pasar yang sedang naik, sehingga penurunan yang signifikan pasti akan disambut oleh pembeli,” tambah Wong.

Investor juga mencermati pernyataan dari otoritas Tiongkok yang menyerukan penghapusan semua tarif sepihak dari AS. Beijing juga menegaskan bahwa mereka belum mengadakan pembicaraan dagang secara resmi dengan Washington, meskipun pihak AS berkali-kali menyebut telah terjadi interaksi. Ketegangan yang belum terselesaikan ini memperkuat argumen bahwa permintaan akan aset lindung nilai seperti emas masih akan terus berlanjut.

Action: Saatnya Ambil Posisi Sebelum Terlambat

Dengan ketidakpastian ekonomi dan politik yang terus membayangi, investor disarankan untuk mempertimbangkan kembali portofolio mereka. Lonjakan harga emas baru-baru ini menjadi pengingat bahwa pasar bisa bergerak drastis dalam waktu singkat.

Harga emas berjangka AS juga menunjukkan penguatan signifikan, ditutup naik 1,7% menjadi $3.348,60 per ons. Kinerja ini menegaskan bahwa minat pasar terhadap emas belum surut, bahkan setelah koreksi besar.

Di pasar logam lainnya, perak spot turun tipis 0,1% menjadi $33,51 per ons, platinum juga turun 0,1% ke $971,60, sementara paladium naik 0,4% menjadi $947,93. Ini menunjukkan bahwa meskipun logam lain relatif stabil, fokus utama tetap tertuju pada emas.

Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan bahwa jumlah klaim tunjangan pengangguran baru hanya naik sedikit minggu lalu, menandakan bahwa pasar tenaga kerja masih tangguh. Namun, kekhawatiran akan dampak jangka panjang dari perang dagang terhadap ekonomi tetap membayangi.

Kesimpulan: Momentum Emas Belum Usai

Lonjakan harga emas hari Kamis memberikan sinyal kuat bahwa logam mulia ini masih menjadi primadona investor di tengah situasi global yang rapuh. Dengan dolar melemah, ketidakpastian dagang yang belum usai, dan arah kebijakan ekonomi AS yang terus berubah, emas diperkirakan tetap berada di jalur penguatan dalam jangka menengah.

Bagi investor, ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan eksposur terhadap emas sebelum momentum berikutnya membawa harga kembali menembus rekor tertinggi.

No Comments

Post a Comment