Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Emas Turun Tipis, Tapi Ancaman dan Peluang Besar Masih Mengintai

01:41 10 June in Gold, Market Review
0 Comments
0

Emas mungkin sedikit melemah hari ini, namun jangan tertipu—ini bisa menjadi ketenangan sebelum badai besar. Saat para pedagang global menahan napas menanti hasil negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, potensi lonjakan harga emas ke rekor baru masih terbuka lebar.

Attention: Saat Pasar Menahan Napas, Ke Mana Arah Emas?

Hari Selasa (10/6), harga emas sedikit turun, hanya melemah 0,2% ke level \$3.318,73 per ons. Ini mungkin terlihat sepele, tetapi penurunan tipis ini terjadi di tengah menegangkan—tepat saat delegasi dagang dari dua raksasa ekonomi dunia, AS dan Tiongkok, memulai kembali negosiasi penting di London.

Kedua pihak telah mengisyaratkan kesiapan untuk membuat konsesi: AS kemungkinan akan melonggarkan beberapa pembatasan teknologi, sementara Tiongkok disebut-sebut akan membuka lebih banyak keran ekspor tanah jarang. Perkembangan ini disambut pasar dengan hati-hati, namun tetap waspada.

Interest: Di Balik Penurunan Kecil, Ada Guncangan Potensial Besar

Mengapa para investor terus memantau pergerakan emas, bahkan ketika harga terlihat stabil atau menurun sedikit?

Karena emas bukan sekadar logam mulia—ia adalah cerminan kecemasan global. Ketegangan geopolitik, kebijakan suku bunga, inflasi, bahkan perang dagang, semuanya tercermin dalam harga emas. Dan dalam beberapa bulan terakhir, emas telah terbukti menjadi pelarian utama para investor yang ingin berlindung dari badai pasar.

Buktinya? Emas telah naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini. Bahkan, sempat mendekati rekor tertingginya sekitar \$3.500 per ons pada bulan April.

Kini, meski reli terlihat mereda, ketidakpastian belum hilang. Agenda tarif AS dan kekhawatiran terhadap ketahanan ekonomi global membuat emas tetap diburu sebagai aset safe haven. Ketika pembicaraan dagang memasuki hari kedua, sedikit saja sinyal negatif bisa memicu lonjakan harga lagi.

Desire: Apakah \$4.000 Per Ons Mungkin? Bank-Bank Besar Yakin Bisa

Para analis tidak tinggal diam. Francisco Blanch, Kepala Riset Komoditas dan Derivatif di Bank of America, memprediksi bahwa harga emas bisa mencapai \$4.000 per ons. Bukan sekarang, memang. Tapi kemungkinan itu ada di depan mata, dengan perkiraan tahun 2026 sebagai waktu yang realistis.

“Untuk mencapai level itu, kita perlu melihat adanya guncangan nyata di pasar global,” jelas Blanch kepada Bloomberg TV.

Guncangan seperti apa? Bisa jadi dari hasil buruk negosiasi dagang, lonjakan inflasi tak terkendali, resesi mendadak, atau ketegangan geopolitik yang memburuk. Semua itu bukan skenario fiksi—melainkan potensi nyata di dunia saat ini.

Selain emas, logam lain juga menunjukkan sinyal menarik. Platinum, misalnya, melonjak hingga 4,7% pada hari Senin, menyusul kenaikan tajam 10% pada pekan sebelumnya. Harga logam ini kini mendekati level tertinggi sejak Mei 2021. Pergerakan ini didorong oleh sinyal kelangkaan pasokan serta efek limpahan dari tren bullish emas.

Action: Apa yang Harus Dilakukan Investor Saat Ini?

Bagi investor atau calon investor, inilah saatnya untuk tidak hanya menonton dari pinggir lapangan. Meski harga emas turun tipis, kondisi pasar tetap menunjukkan sinyal waspada tinggi.

Beberapa langkah strategis yang bisa dipertimbangkan:

  1. Diversifikasi Portofolio: Memiliki sebagian aset dalam bentuk emas atau ETF berbasis emas bisa menjadi pelindung nilai jangka panjang.
  2. Pantau Pembicaraan Dagang: Hasil negosiasi AS-Tiongkok bisa menjadi katalis besar berikutnya. Sinyal positif bisa menenangkan pasar, tapi kegagalan atau ketegangan baru bisa menjadi pemicu reli emas berikutnya.
  3. Perhatikan Lelang Obligasi AS: Kamis mendatang akan ada lelang obligasi jangka panjang AS. Jika hasilnya buruk karena rendahnya minat global terhadap utang AS, permintaan emas bisa naik tajam.
  4. Siapkan Strategi Jangka Menengah: Jika Anda percaya pada prediksi emas \$4.000 di tahun-tahun mendatang, ini bisa jadi waktu yang tepat untuk mulai membangun posisi secara bertahap.

Kesimpulan: Penurunan Hari Ini, Peluang Besok?

Penurunan tipis harga emas hari ini bukanlah tanda pelemahan, melainkan jeda sebelum potensi lonjakan berikutnya. Dengan pembicaraan dagang AS-Tiongkok, gejolak obligasi AS, dan kekhawatiran makroekonomi yang terus menghantui, emas tetap menjadi pusat perhatian dunia keuangan.

Untuk investor yang jeli, momen seperti ini bukan untuk diabaikan. Ini saatnya bersiap—karena emas belum selesai bicara.

No Comments

Post a Comment