Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Emas Naik Tipis Bahkan Saat AS dan Tiongkok Sepakat Redakan Perang Dagang

01:51 11 June in Gold, Market Review
0 Comments
0

Attention: Ketegangan Reda, Tapi Emas Justru Tahan Naik

Pada hari Rabu (11/6), pasar global dikejutkan oleh pernyataan mengejutkan dari Amerika Serikat dan Tiongkok: kedua negara raksasa ekonomi itu sepakat untuk meredakan ketegangan dagang yang selama ini menekan pasar dunia. Namun, alih-alih turun seperti yang biasanya terjadi saat risiko geopolitik mereda, harga emas justru naik tipis dan bertahan kuat di kisaran \$3.330 per ons. Ini menimbulkan satu pertanyaan penting: Apa yang sebenarnya terjadi di balik pergerakan harga emas kali ini?

Interest: Ketika Logika Pasar Tidak Berlaku Sepenuhnya

Biasanya, emas — sebagai aset safe haven — akan melemah ketika ketegangan geopolitik menurun. Meredanya risiko global berarti investor tak lagi memburu perlindungan dari logam mulia. Namun dalam kasus ini, logika tersebut tampaknya tidak berjalan mulus.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan perwakilan perdagangan Tiongkok Li Chenggang mengonfirmasi bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai kerangka kerja perdamaian dagang. Hal ini tercapai melalui pembicaraan yang berlangsung di London, menyusul pertemuan penting mereka sebelumnya di Jenewa.

Walau kabar ini seharusnya menjadi sentimen negatif bagi harga emas, nyatanya logam mulia ini tetap menunjukkan kekuatan. Harga emas naik 0,2% menjadi \$3.329,32 per ons pada pukul 8:10 pagi waktu Singapura. Sepanjang minggu ini, emas mencatatkan kenaikan sebesar 0,6%.

Bahkan indeks Spot Dolar Bloomberg yang biasanya memiliki korelasi terbalik dengan emas, tercatat datar. Ini semakin menandakan bahwa ada ketidakpastian tersembunyi di balik euforia damai dagang antara AS dan Tiongkok.

Desire: Investor Mencium Aroma Risiko yang Belum Hilang

Apa artinya ini bagi investor? Tanda-tandanya cukup jelas. Meskipun ada kesepakatan, pasar masih mencium aroma risiko yang belum sepenuhnya hilang. Presiden AS Donald Trump, yang dikenal dengan kebijakan tarif agresifnya, masih menjadi faktor volatilitas besar dalam perekonomian global. Langkah-langkah yang tampaknya menenangkan hari ini bisa berubah esok hari, seperti yang sudah sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Itulah sebabnya investor masih enggan sepenuhnya meninggalkan emas. Bahkan, bank sentral di berbagai negara pun tercatat sebagai pembeli emas aktif tahun ini. Mereka tengah berusaha mendiversifikasi cadangan devisa mereka dari dominasi aset-aset berbasis dolar AS. Ini bukan hanya keputusan ekonomi biasa, tapi juga langkah geopolitik yang menunjukkan ketidakpercayaan jangka panjang terhadap stabilitas global.

Tak hanya emas, logam mulia lain juga menunjukkan ketahanan luar biasa. Perak stabil mendekati level tertinggi dalam 13 tahun. Platinum pun hampir menyentuh titik tertinggi dalam empat tahun terakhir. Paladium tercatat datar, namun tetap pada level tinggi historis. Semua ini mengisyaratkan satu hal: permintaan terhadap aset fisik dan langka tetap tinggi meskipun narasi pasar sedang positif.

Action: Saatnya Ambil Posisi Sebelum Terlambat

Bagi investor, ini adalah momen krusial. Harga emas memang belum melonjak besar minggu ini, tapi kekuatan bertahannya di tengah kabar baik dari dua ekonomi terbesar dunia adalah sinyal penting. Ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin melindungi kekayaan di tengah ketidakpastian yang belum sepenuhnya mereda.

Besok, perhatian pasar akan tertuju pada lelang Obligasi Pemerintah AS. Jika permintaan dalam lelang tersebut lemah, emas berpotensi kembali naik tajam. Obligasi adalah salah satu aset safe haven utama selain emas, dan rendahnya minat pada obligasi bisa membuat investor berpaling ke logam mulia.

Inilah saatnya mempertimbangkan posisi di pasar emas. Tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi sebagai strategi jangka panjang dalam menghadapi dunia yang semakin sulit diprediksi. Meskipun kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok membawa angin segar, namun ketegangan geopolitik global dan arah kebijakan ekonomi dunia masih jauh dari kata pasti.

Penutup: Emas Masih Bersinar di Tengah Kabut Optimisme

Kenaikan tipis emas minggu ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan sinyal kekuatan tersembunyi. Di saat banyak yang mulai merasa tenang, emas tetap menjadi penjaga nilai dan simbol ketahanan. Para investor cerdas tidak melihat logam mulia ini hanya sebagai pelindung saat krisis, tetapi juga sebagai aset strategis dalam portofolio jangka panjang.

Dengan potensi lonjakan yang masih terbuka dan ketidakpastian global yang belum usai, sekarang adalah waktu yang tepat untuk bertindak. Dunia mungkin sedang mereda — tapi emas, tampaknya, masih bersiap untuk bersinar lebih terang.

No Comments

Post a Comment