Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

Emas Menjaga Kenaikan Tipis di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga dan Ancaman Tarif Baru

01:35 10 July in Gold, Market Review
0 Comments
0

Attention

Harga emas mempertahankan kenaikan tipis pada perdagangan Kamis, diperdagangkan mendekati \$3.318 per ons setelah naik 0,4% pada sesi sebelumnya. Momentum positif ini mencerminkan bagaimana logam mulia tetap menjadi pilihan utama di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian. Ketika pasar diguncang oleh sinyal penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) dan potensi konflik dagang baru yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump, investor kembali mencari perlindungan pada aset safe haven seperti emas.

Sorotan utama tertuju pada prospek kebijakan moneter AS serta langkah proteksionis terbaru yang bisa mengganggu stabilitas perdagangan global. Di tengah kekhawatiran ini, emas kembali menunjukkan perannya sebagai pelindung nilai dan aset lindung risiko yang tak tergantikan.

Interest

Risalah rapat terbaru The Fed menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga emas. Dokumen tersebut mengungkap adanya perbedaan signifikan dalam pandangan internal pejabat bank sentral terkait arah suku bunga. Dari 19 pejabat yang berpartisipasi dalam proyeksi ekonomi, 10 di antaranya memperkirakan akan terjadi dua kali pemangkasan suku bunga pada tahun ini. Sementara itu, 7 lainnya tidak melihat perlunya penurunan suku bunga sama sekali, dan 2 pejabat lainnya memperkirakan hanya satu kali pemangkasan.

Perbedaan pandangan ini mencerminkan ketidakpastian internal mengenai dampak ekonomi dari kebijakan tarif yang diumumkan Trump. Ketika emas tidak menawarkan imbal hasil seperti obligasi, lingkungan suku bunga rendah justru memperkuat daya tariknya. Oleh karena itu, semakin besar kemungkinan penurunan suku bunga, semakin besar pula potensi kenaikan harga emas.

Di sisi lain, ketegangan dagang kembali mencuat. Presiden Donald Trump mengumumkan putaran tarif baru, termasuk tarif tinggi terhadap Brasil. Meskipun kekhawatiran jangka pendek terlihat mereda, ketidakpastian jangka panjang menjadi alasan kuat bagi investor global untuk kembali pada aset yang lebih aman.

Desire

Respons pasar terhadap kabar tersebut cukup jelas. Harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi \$3.317,41 per ons pada pukul 08:05 pagi waktu Singapura. Sementara itu, Indeks Dolar Bloomberg melemah 0,1%, mendukung daya beli global terhadap emas. Ketika dolar melemah, harga emas dalam mata uang lainnya menjadi lebih murah, meningkatkan permintaan.

Tidak hanya itu, lelang obligasi AS tenor 10 tahun baru-baru ini juga memberikan petunjuk penting. Imbal hasil obligasi tersebut turun setelah permintaan investor terhadap lelang tersebut cukup tinggi. Imbal hasil yang lebih rendah cenderung membuat investasi di emas menjadi lebih menarik karena opportunity cost menyimpan emas menjadi lebih kecil. Di tengah situasi saat ini, investor semakin melihat emas bukan hanya sebagai pelindung nilai, tetapi juga sebagai strategi investasi yang masuk akal dalam kondisi volatilitas tinggi.

Sektor logam mulia secara keseluruhan mencatat kinerja bervariasi. Perak dan platinum cenderung stagnan, sementara paladium sedikit mengalami penurunan. Namun emas tetap menjadi bintang utama. Sepanjang tahun 2025, harga emas telah reli sekitar 25%, didorong oleh kombinasi faktor seperti ketegangan geopolitik, konflik perdagangan, serta pembelian masif oleh bank sentral dunia—termasuk dari negara-negara berkembang yang ingin mendiversifikasi cadangan devisanya dari dolar AS.

Faktor teknikal juga mendukung tren ini. Banyak analis melihat level \$3.300 sebagai support psikologis penting, dan selama harga bertahan di atas level tersebut, sentimen bullish jangka menengah diperkirakan akan berlanjut. Para spekulan dan hedge fund juga tercatat menambah posisi beli bersih mereka dalam kontrak berjangka emas, menandakan optimisme yang tetap kuat di kalangan pelaku pasar besar.

Action

Bagi investor ritel maupun institusional, saat ini adalah waktu yang krusial untuk mengevaluasi posisi dalam portofolio. Dengan prospek penurunan suku bunga The Fed yang belum pasti dan kebijakan perdagangan global yang cenderung berubah-ubah, memiliki eksposur terhadap emas bisa menjadi langkah strategis untuk mengurangi risiko.

Meski volatilitas tetap tinggi, banyak analis menyarankan agar emas tetap menjadi bagian dari strategi diversifikasi jangka menengah hingga panjang. Untuk investor yang belum memiliki paparan terhadap logam mulia, akumulasi bertahap saat harga konsolidasi di kisaran \$3.300 bisa menjadi langkah bijak. Sedangkan bagi investor yang sudah memiliki posisi, mengamati perkembangan makroekonomi dan kebijakan The Fed akan menjadi kunci dalam menentukan kapan waktu tepat untuk mengambil keuntungan atau menambah posisi.

Kondisi global saat ini menunjukkan satu hal yang pasti: ketidakpastian akan terus membayangi. Dalam lingkungan seperti ini, emas tetap menjadi aset yang memberi kepercayaan diri—sebuah pelindung nilai di tengah badai ekonomi dan geopolitik.


Sumber: (ayu-newsmaker) Try this Demo (Link)

 

No Comments

Post a Comment