Blog

pt equityworld futures trillium surabaya

PT EQUITYWORLD FUTURES CIREBON – Harga Emas Rebound: Sinyal Aset Aman Kembali Dilirik di Tengah Sentimen Risk-Off Global

02:17 05 November in Gold, Market Review
0 Comments
0

Attention (Perhatian)

Harga emas dunia kembali menunjukkan kekuatannya pada perdagangan Rabu, setelah sempat mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari sepekan. Logam mulia ini berhasil rebound mendekati level $3.950 per ons, naik sekitar 0,4% pada pukul 9:41 pagi waktu Singapura. Kenaikan ini terjadi setelah sesi sebelumnya emas sempat merosot hampir 2% karena penguatan dolar AS yang terus menekan harga komoditas.

Namun, kali ini pasar tampak kembali bergerak ke arah risk-off—sebuah sinyal bahwa investor mulai menjauhi aset berisiko seperti saham dan beralih ke aset aman seperti emas. Tekanan di pasar saham global semakin dalam, dengan indeks-indeks utama terus mencatat penurunan signifikan akibat kekhawatiran valuasi yang dinilai terlalu tinggi. Ketika ketidakpastian meningkat, emas kembali dipandang sebagai benteng pelindung nilai yang paling solid.


Interest (Ketertarikan)

Meski sempat terkoreksi, performa emas sepanjang tahun ini masih luar biasa. Harga emas telah naik sekitar 50% sejak awal tahun, didorong oleh serangkaian faktor fundamental yang kuat—mulai dari pembelian besar-besaran oleh bank sentral, permintaan tinggi dari investor ritel, hingga meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai kawasan.

Kenaikan cepat yang membawa emas ke rekor tertingginya bulan lalu memang diikuti oleh fase konsolidasi. Banyak analis menilai koreksi ini wajar, mengingat lonjakan harga yang terlalu tajam dalam waktu singkat. Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, menyatakan bahwa “tidak mengejutkan jika harga emas akan bergerak dalam rentang $3.800–$4.050 per ons untuk sementara waktu.”

Menurut Melek, faktor fundamental yang menopang reli emas masih tetap kokoh. Pembelian dari sektor resmi—terutama bank sentral di Asia dan Timur Tengah—terus berlanjut, sementara investor swasta masih melihat emas sebagai aset pelindung nilai yang efektif terhadap inflasi dan volatilitas pasar. Dengan kombinasi ini, potensi rebound emas setelah fase konsolidasi menjadi semakin terbuka.

Sementara itu, Indeks Dolar Bloomberg Spot terlihat stabil setelah mencapai level tertingginya sejak pertengahan Mei. Penguatan dolar biasanya menjadi faktor penghambat bagi emas karena membuat harga logam mulia ini lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Namun, kenyataan bahwa emas masih mampu menguat meski dolar kuat, menunjukkan betapa besarnya dorongan permintaan dari sisi “safe haven” saat ini.


Desire (Keinginan)

Bagi investor, momentum rebound emas ini bisa menjadi peluang strategis. Pasar tengah beradaptasi terhadap perubahan suasana risiko yang meningkat, terutama setelah pasar saham global mencatat penurunan tajam selama beberapa hari terakhir. Ketika valuasi saham dianggap terlalu tinggi dan prospek ekonomi global penuh ketidakpastian, emas kembali menonjol sebagai aset yang menawarkan kestabilan.

Selain itu, fokus pasar kini tertuju pada sinyal dari pejabat Federal Reserve mengenai arah kebijakan suku bunga ke depan. Jika The Fed memberi indikasi bahwa suku bunga akan bertahan lebih lama di level tinggi, emas mungkin menghadapi hambatan jangka pendek. Namun, jika muncul tanda-tanda perlambatan ekonomi AS yang memaksa The Fed untuk melonggarkan kebijakan, harga emas berpotensi naik lebih jauh.

Investor juga memperhatikan aliran dana dari dan ke exchange-traded funds (ETF) berbasis emas. Penarikan dana dari ETF emas belakangan ini menjadi sinyal bahwa sebagian pelaku pasar sedang mengambil keuntungan setelah reli besar. Namun, secara historis, fase seperti ini sering kali menjadi jeda sebelum harga kembali melanjutkan tren naik, terutama bila ketidakpastian makroekonomi meningkat.

Dari sisi teknikal, area $3.900 per ons kini menjadi zona kunci support, sementara level $4.050 menjadi resistansi utama yang perlu ditembus untuk mengonfirmasi kelanjutan tren bullish. Analis menilai bahwa selama harga bertahan di atas $3.850, potensi rebound masih sangat terbuka, terutama jika arus dana kembali masuk ke aset lindung nilai.


Action (Tindakan)

Bagi pelaku pasar dan investor ritel, situasi saat ini bisa menjadi momen penting untuk meninjau kembali portofolio investasi. Diversifikasi dengan menambahkan porsi logam mulia, terutama emas, dapat menjadi langkah bijak untuk melindungi nilai kekayaan di tengah fluktuasi pasar saham dan ketidakpastian ekonomi global.

Emas bukan hanya sekadar komoditas; ia berfungsi sebagai asuransi keuangan terhadap risiko sistemik. Dalam konteks pasar yang sedang bergejolak, memiliki sebagian aset dalam bentuk emas bisa memberikan rasa aman psikologis sekaligus potensi keuntungan jangka panjang.

Bagi trader jangka pendek, peluang swing trading di kisaran $3.900–$4.050 per ons dapat dimanfaatkan dengan disiplin manajemen risiko yang ketat. Sementara itu, investor jangka panjang bisa mempertimbangkan akumulasi bertahap, mengingat tren besar emas dalam setahun terakhir masih menunjukkan arah naik.

Dengan volatilitas yang meningkat dan ketegangan ekonomi global yang belum mereda, satu hal menjadi jelas: emas kembali menjadi primadona di mata investor yang mencari perlindungan nilai. Ketika dunia bergejolak, kilau logam mulia ini selalu menemukan caranya untuk bersinar kembali.


Sumber: Newsmaker.id Coba demo Trading Gratis di Website berikut ini

No Comments

Post a Comment